Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih Dekat dengan Mobil Pak Tani AMMDes Bertenaga Listrik

Kompas.com - 06/09/2019, 10:11 WIB
Stanly Ravel,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Alat Mekanis Multiguna Perdesaan alias AMMDes, tampil mengejutkan di ajang Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019.

Tak lagi menggunakan mesin diesel, tapi disulap menjadi sebuah kendaraan ramah lingkungan bertenaga listrik.

Kendaraan "pak tani" ini kini tampil menggunakan mesin listrik olahan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang bernama e-AMMDes. Proses pengerjaannya pun tidak memakan waktu lama, hanya dua minggu.

Rancang bangunnya tidak berubah, semua hanya fokus pada pengembangan motor listriknya saja. Haikal perwakilan dari ITB, menjelaskan bila mesin diesel 650 cc bawaan AMMDes diganti dengan motor listrik berdaya 7,3 kW.

Baca juga: Tampil Beda, Kendaraan Pak Tani Bertenaga Listrik

AMMDes Listrik di Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019 AMMDes Listrik di Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019

"Komponen juga turut diganti, dari instalasi kelistrikan, controller, baterai itu semua kita ganti. Total kita gunakan 12 pak baterai jenis VRLA dengan daya 4,6 kWh, lalu genset 3.0 kVA/2.8 kW," ucap Haikal kepada Kompas.com, Rabu (4/9/2019).

Genset yang dimaksud Haikal adalah range extender. Fungsinya sebagai daya cadangan ketika asupan listrik yang berasal tenaga utama atau baterai habis.

Namun untuk pengoperasiannya tidak otomatis, karena harus difungsikan secara manual dari panel boks yang menempel di belakang.

Menariknya, genset ini juga bisa dijadikan sumber listrik bagi kebutuhan rumah tangga, karena sudah terdapat beberapa colokan dalam boks panelnya.

"Karena masih kita kembangkan, untuk saat ini daya tempuh dalam kondisi baterai penuh itu 25 km, lalu dengan adanya genset ini bisa menambah jarak sekitar 200 sampai 300 meter," kata Haikal.

Baca juga: AMMDes Resmi Jadi Ambulans Ibu Melahirkan di Banten

Meski masih jauh dari kata sempurna, tapi secara fungsi sudah bisa dikatakan berjalan cukup baik. Hanya saja memang masih diperlukan beberapa pengembangan lain, seperti dari daya jelajah baterai, waktu pengisian, sampai merapihkan semua sektornya.

AMMDes Listrik di Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019 AMMDes Listrik di Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019

Untuk motor listrik pun dikatakan Haikal harus menjalani proses pengembangan lagi. Hal ini agar benar-benar sempurna ketika digunakan, khususnya pada medan yang sesuai dengan karakter AMMDes.

Siap Dipasarkan

Ketika menanyakan soal prospek ke depan dari e-AMMDes, Presiden Direktur PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia (KMWI) Reiza Treistanto, menjelaskan bila dari sisi komersil, AMMDes listrik masih sangat jauh.

AMMDes Listrik di Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019 AMMDes Listrik di Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019

Selain karena masih banyak yang harus disiapkan dari sisi teknis, Reiza juga menilai pasar kendaraan listrik saat ini masih dalam tahap meraba. Belum terlihat kepastian arahnya akan seperti apa.

"Saat ini tidak fokus pada komersil atau bisnis dulu, kita juga baru mulai dan masih prototipe. Tahap penyempurnaan pasti akan memakan waktu lama, karena setelah jadi akan ada pengujian serta tes kelayakan juga," ucap Reiza.

Baca juga: Kemenperin Gelar Modifikasi Digital Mobil Desa, AMMDes

AMMDes Listrik di Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019 AMMDes Listrik di Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019

"Pastinya kita tidak buru-buru. Jadi tujuan AMMDes listrik ini sebenarnya hanya untuk membuktikan bila secara teknologi kita sudah ada, tinggal bagaimana nanti pengembangan serta seperti apa pasarnya ke depan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com