Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/08/2019, 06:42 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com - Kendaraan roda empat masih jadi moda transportasi yang kerap diandalkan untuk menempuh perjalanan jauh. Apalagi saat ini akses untuk ke luar kota sudah dipermudah dengan adanya ruas Jalan Tol yang lebih panjang.

Supaya perjalanan menjadi nyaman, ada beberapa hal penting yang patut diperhatikan sebelum berkendara. Selain kondisi fisik mobil, memperhatikan batas muatan juga perlu sebagaimana dikatakan Pendiri dan Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu.

"Setiap mobil, memiliki batas angkut atau beratnya. Jika melewati, kinerja mobil akan semakin berat. Hal ini akan berdampak pada kenyamanan dan keamanan ketika berkendara pada akhirnya seperti bahan bakar yang jadi lebih boros," kata Jusri kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Tips Melepas Stiker yang Aman Tanpa Meninggalkan Bekas

Ilustrasi bagasi mobil di pinggir jalan.SHUTTERSTOCK Ilustrasi bagasi mobil di pinggir jalan.

Beratnya muatan di mobil dipengaruhi dari jumlah barang bawaan dan juga penumpang. Mungkin masih banyak orang menganggap membawa barang berlebih lebih efisien, padahal malah menimbulkan kerugian yang tak terlihat.

"Komponen-komponen kendaraan akan dipaksa kerja lebih keras akibatnya usia komponen tersebut jadi pedek. Misalnya suspensi, per-per, tenaga mobil yang over untuk menggerakkan muatan yang terlalu berat," ujar Jusri.

Dari sisi keselamatan jalan, sambungnya, kendaraan menjadi tidak stabil dan mudah hilang kendali. Apalagi jika kontur jalan yang dilalui berbukit seperti perjalanan Merapah Trans Sumatera 2019.

Baca juga: Jajal Ketangguhan Ertiga dan Baleno dalam Merapah Trans Sumatera 2019

Merapah Trans Sumatera 2019 dilaksanakan mulai 26-31 Agustus 2019KOMPAS.com/Ruly Merapah Trans Sumatera 2019 dilaksanakan mulai 26-31 Agustus 2019

"Maka baiknya saat berkendara tidak mengangkut penumpang atau barang berlebih karena Itu akan mengurangi kestabilan kendaraan. Akibat kemampuan suspensi yang tidak bisa mengakomodir volume yang ada, gaya lateral akan jadi besar, gaya understeer besar, bodyroll juga besar, jadinya oleng," katanya.

Pada kesempatan terpisah, Service Advisor Wuling Motors Desianto juga memaparkan bahwa saat barang muatan berlebih ban akan lebih cepat pecah. Termasuk ketika mobil dipakaikan rail roof.

"Pakai roof rail itu sah saja, yang penting itu beban berat tak melebihi batasnya. Karena bila seperti itu akan ada risiko ban meledak, sehingga mobil menjadi tidak seimbang (oleng), dan sebagainya," kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com