Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rambut Tipis Ban Baru Ada Fungsinya

Kompas.com - 06/08/2019, 15:02 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ban baru biasanya punya rambut-rambut halus atau karet kecil yang keluar dari ban. Kehadiran rambut ini ternyata tidak ada kaitannya dengan performa ban tapi lebih ke arah produksi.

Dodiyanto, Senior Brand Executive & Product Development PT Gajah Tunggal Tbk, produsen IRC Tire, mengatakan, rambut tersebut berguna untuk membuang angin saat proses pembentukan ban.

Baca juga: Viar Harap Motor Listrik Dibebaskan dari Ganjil Genap

"Itu untuk bantu proses buang angin pada saat ban dimasak di molding, biar tidak ada udara terjebak, sebab saat ban dimasak, bentuk ban belum berbentuk masih green tire (seperti lembaran), ketika dia dimasak di mold dia ditekan (pressure) dengan tekanan tertentu," kata Dodi kepada Kompas.com, Senin (5/8/2019).

Rambut-rambut pada ban baru.Febri Ardani/KompasOtomotif Rambut-rambut pada ban baru.

Saat ban ditekan itu atau disebut curing, kata Dodi, tekanan memaksa ban mengikuti bentuk cetakan. Dalam kondisi ini semua komponen disatukan secara kimiawi hingga membuat ban menjadi elastis.

Baca juga: Scoppy Warna Baru dan Harga Skutik 125 cc Agustus 2019

Ketika proses itu terjadi sebagian material ban ada yang terdorong ke jalur udara atau vent hole untuk membuang udara yang terjebak. Ketika selesai itulah ban yang terdorong ke vent hole membentuk rambut-rambut pada ban.

Elsafan Rendianto, Department Head Marketing PT Suryaraya Rubberindo Industries, produsen ban FDR mengatakan, rambut tipis pada ban baru tidak ada hubungannya sama performa ban, sebab itu hanya membantu proses pada saat curing.

"Sebetulnya tidak ada fungsi khusus. Rambut halus itu ada karena akibat proses produksi saja. Tapi buat sebagian oarng memang melihat rambut-rambut halus ini sebagai tanda ban tersebut ban baru bukan bekas," kata Elsafan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com