JAKARTA, KOMPAS.com - Meski sudah mulai diproduksi bahkan mulai beroperasi, tapi ternyata sampai saat ini Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) belum juga dipasarkan secara resmi. Hal tersebut dikarenakan e-Katalog di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKKP) yang belum terbit.
"Kita masih tunggu e-Katalog tayang dulu. Jadi saat ini memang belum, tapi rencananya Oktober nanti baru terbit," kata Presiden Direktur PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia (KMWI) Reiza Treistanto, di Gedung Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jakarta, Senin (5/8/2019).
Saat April lalu, Reiza juga pernah mengatakan bila AMMDes sedan proses pengurusan e-Katalog, namun sampai saat ini realisasi penerbitannya belum juga rampung. Seperti diketahui, selain akan dipasarkan secara retail, nantinya kendaraan desa ini juga akan menyasar pada kementerian lembaga pemerintah daerah (KLDP) yang notabenya memerlukan e-katalog LKPP.
Baca juga: Kemenperin Gelar Modifikasi Digital Mobil Desa, AMMDes
Walau demikian, secara pasar AMMDes diklaim Reiza cukup berpotensi karena adanya beberapa pihak yang sudah menyatakan minatnya terhadap kendaraan desa ini. Tapi balik lagi, kenyataan tersebut baru akan terbukti bila e-Katalog sudah resmi terbit.
Sementara untuk harga, Reiza memastikan bila banderolnya sebesar Rp 70 juta. Harga tersebut belum termasuk ragam aplikasi yang bisa digunakan AMMDes, layaknya penjernih air, ambulans, pengolahan hasil pertanian, pembuat es, dan lain sebaginya.
"Untuk basic RP 70 juta, bila ditambah dengan aplikasnya beda lagi. Kalau yang termahal itu sekitar Rp 140 juta untuk model yang ambulans. Minat sudah banyak tapi nanti baru akan terlihat pastinya saat e-Katalog sudah resmi tayang," kata Reiza.
Sedangkan saat ditanya soal target Reiza enggan untuk menyebutkan angka, tapi langkah pertama yang dilakukan saat ini adalah dengan memproduksi sebanyak 4.000 unit lebih dulu. Bila ternyata cukup diminati, maka produksi AMMDes akan tingkatkan kembali.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.