Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Lagi Dipasarkan, Komunitas Freed Tetap Solid

Kompas.com - 01/08/2019, 16:04 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Meski sudah tak lagi dipasarkan di Indonesia atau sudah suntik mati, namun nyatanya populasi Honda Freed justru tumbuh melalui komunitas penggunanya. Salah satunya loyalis yang tergabung dalam Honda Freed Owner Indonesia alias Hofos.

Berdiri sejak 2009, komunitas ini justru terus berkembang hingga sekarang, bahkan jumlah anggota terus bertambah hingga kini berada di kisaran 3.000 orang secara nasional. Lantas bagaimana suka dukanya menggunakan mobil yang sudah di discontinue tersebut.

Mejawab hal ini Samlaw selaku Pengurus Pusat Divisi Kegiatan Hofos, mengatakan banyak hal positif yang didapat dengan bergabung dalam komunitas meski notabennya mobil yang digunakan tak lagi dijual di Indonesia.

"Banyak sekali hal positif yang saya dan rekan-rekan dapat dalam komunitas, justru bersama komunitas kita tidak merasa bila Freed yang kita gunakan ini sudah discontinue. Intinya, meski mobilnya sudah tak ada barunya, tapi kita tetap mendapat banyak kemudahan, mulai dari masalah teknis soal kendaraan, sampai hal-hal lain," ucap Sam saat dihububungi Kompas.com, Kamis (1/8/2019).

Baca juga: Mobil Suntik Mati yang Laris di Pasar Mobil Bekas

Menurut Sam, komunitas menjadi salah satu wadah yang paling tepat bagi penggemar mobil yang tak lagi dipasarkan di Tanah Air seperti halnya Freed. Selain bisa dijadikan ajang bersosialisasi, dalam komunitas masalah-masalah seputar kendaraan pun terpecahkan.

Bahkan dalam urusan teknis dan perawatan, Hofos tidak khawatir mengenai ketersediaan suku cadang. Selain karena dari pihak pabrikan, yakni PT Honda Prospect Motor (HPM) masih menyedikan, Hofos sendiri sudah memiliki beberapa jaringan khusus yang bisa menangani masalah teknis yang dialami Freed.

Komunitas Hofos Komunitas Hofos

"Untuk suku cadang kita tidak khawatir, HPM juga masih sediakan. Tapi dalam komunitas kita juga ada rujukan jaringan bengkel yang spesialis yang bisa menangani masalah Freed, bahkan sampai soal modifikasi," ucap Sam.

"Member yang bergabung juga dapat keuntungan lebih seperti diskon perawatan sampai suku cadang, bahkan harga jual mobil bisa lebih tinggi karena diambil oleh rekanan member lain yang sudah tahu kondisi barangnya, jadi sebenarnya tak menjadi masalah, kita pengguna Freed tetap solid walau mobil tak lagi dipasarkan," ucap Sam.

Meski demikian, Sam menjelaskan sebenarnya sebagai besar anggota Hofos berharap bila HPM kembali memasukan Freed generasi baru ke Indonesia. Selain karena banyak yang menantikan model baru, dengan adanya Freed baru otomatis populasinya akan makin berkembang.

"Kita sih selalu minta, tapi sampai sekarang memang belum ada respon positif. Mungkin dari pihak pabrikan lebih cenderung memikirkan bisnis karena harganya saat masuk Indonesia pasti akan lebih tinggi," kata Sam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com