Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Honda PCX Inden sampai 2 Bulan, AHM Minta Maaf

Kompas.com - 03/06/2019, 12:02 WIB
Aditya Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat yang melakukan pembelian Honda PCX masih harus menunggu hingga dua bulan. Kondisi tersebut karena permintaan terhadap skutik premium berkubikasi mesin 150 cc itu terus meningkat.

Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor (AHM) Thomas Wijaya menjelaskan, perusahaan terus berusaha untuk mengurangi waktu tunggu konsumen. Salah satu cara, dengan meningkatkan kapasitas produksi di pabrik yang berada di Sunter, Jakarta Utara.

"Jadi kami mohon maaf apabila indennya masih lama. Tetapi kami akan terus memenuhi permintaan konsumen dan jangan sampai konsumen menunggu terlalu lama," kata Thomas belum lama ini di kawasan Sunter, Jakarta Utara.

Baca juga: Reaksi Diler Honda soal Petisi PCX

Thomas melanjutkan, permintaan PCX 150 itu sendiri per bulan mencapai di atas 20.000 unit. Produksi awal hanya sekitar 15.000 unit, alhasil konsumen harus menunggu cukup lama, yaitu satu hingga dua bulan untuk mendapatkan unit.

Warna baru Honda PCX         Warna baru Honda PCX

"Tetapi sejak Maret 2019 sudah kita tingkatkan menjadi 20.000 hingga 25.000 unit per bulan. Kami harapkan setelah Lebaran 2019 sudah tidak ada lagi inden, atau meskipun ada tidak selama sekarang," ujar Thomas.

Kondisi inden lama itu hanya berlaku untuk PCX 150 bermesin bensin, sedangkan versi hybrid lanjut Thomas tidak karena secara permintaan per bulan sekitar 80 hingga 100 unit per bulan.

"Penjualannya selalu di angka itu, dan indennya juga tidak lama seperti versin mesin bensin," ucap Thomas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com