Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudik Pakai Motor Berbeda dengan Touring, Lebih Berbahaya

Kompas.com - 31/05/2019, 15:13 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Musim mudik dimanfaatkan masyarakat perkotaan untuk kembali ke kampung halaman. Salah satu yang dipilih adalah moda transportasi roda dua, meski cukup membahayakan.

Banyak yang mengungkapkan bahwa mudik dengan sepeda motor, sama halnya dengan berkendara jauh saat touring. Namun anggapan ini tidak dibenarkan oleh instruktur keselamatan berkendara Rifat Drive Labs, Andry Berlianto. 

Mudik menggunakan sepeda motor lebih berbahaya. Dan tidak sama dengan kondisi saat touring yang dilakukan bukan saat arus mudik seperti sekarang,” ucap Andri saat dihubungi Jumat (31/5/2019).

Perbedaan mudik dengan kegiatan touring ada pada kondisi lalu lintas yang lebih padat. Perbedaan lalu lintas ini akan membuat rasa lelah cepat menghinggap pengendara motor.

“Lelah datang, konsentrasi tertanggu karena selama berkendara pengemudi benar-benar harus berkonsentrasi. Akhirnya menimbulkan kecelakaan,” ucap Andri.

Baca juga: Mudik Lewat Trans Jawa, Perhatikan Empat Pantangan Ini

Berkendara motor saat mudik juga menguras emosi. Kondisi jalan yang padat dan kemacetan panjang ditambah cuaca panas jelas bukan kondisi ideal layaknya touring yang lebih pada unsur kesenangan.

Kondisi jalan yang padat juga membuat jarak tempuh bisa jadi berlipat. Beberapa pengendara kerap mencari jalan lain menghindari macet yang ujungnya hanya akan menghabiskan tenaga.

Andri juga mengingatkan, mudik motor dengan touring berbeda karena dilakukan pada waktu yang berbeda. Touring bisa jadi sebulan sekali, sedangkan mudik motor setahun sekali dengan kondisi jalan yang padat.

“Tidak lupa, perjalanan mudik juga dilakukan saat berpuasa. Walau jarak perjalanan antara touring dan mudik sama misalnya, pemudik jadi punya beban ekstra,” ucap Andri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com