Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudik Lewat Trans Jawa, Perhatikan Empat Pantangan Ini

Kompas.com - 31/05/2019, 12:32 WIB
Stanly Ravel,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Terhubungnya ruas Tol Trans Jawa dari Merak sampai Probolinggo membuat animo pemudik mobil pribadi makin ramai. Hal ini bisa dilihat dari tingginya volume kendaraan yang terus meningkat melintasi Tol Jakarta-Cikampek jelang Lebaran.

Nah, bagi pemudik yang akan melintas ruas tol yang memiliiki panjang hingga 965 kilometer (km) tersebut, ada beberapa hal yang wajib diperhatikan dan tak boleh diabaikan. Terlebih bila baru pertama kali melintasnya.

Pendiri sekaligus instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Juspri Pulubuhu, menjelaskan bila rata-rata ruas Tol Trans Jawa didominasi oleh lintasan lurus yang permukaannya beragam. Setidaknya ada empat hal penting yang harus diwaspadai, yakni ;

Baca juga: Kabin Toyota Rush Manjakan Tim Merapah Trans Jawa

1. Kecepatan Tinggi

Jangan terlena dengan ruas jalan yang terlihat mulus dan panjang sehingga Anda terus menerus menekan pedal gas tanpa memperhatikan kecepatan yang aman. Atur kecepatan yang bijak dan sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Tidak sedikit pengendara yang ingin cepat sampai dan menghiraukan kecepatan kendaraannya, apalagi lintasan lurus di tol itu (Trans Jawa) memang cukup banyak. Kebanyakan dari mereka lupa mengontrol diri, sehingga saat ada hal-hal yang sifatnya darurat, mobil pada kecepatan tinggi sangatlah berisiko," ujar Jusri kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Toyota All New Rush Merapah Trans Jawa 4.0KOMPAS.com Toyota All New Rush Merapah Trans Jawa 4.0

Saat tim Kompas.com melakukan perjalanan Merapah Trans Jawa 4.0, dari Merak hingga Semarang masih menumui beberapa ruas jalan yang terlihat mulus padahal sangat bergelombang. Kondisi ini akan sangat berbahaya ketika melajukan mobil pada kecepatan tinggi, apalagi di malam hari.

2. Tanpa Istirahat

Istirahat menjadi kunci utama saat melintasi perjalanan ke kampung halaman melalui Trans Jawa. Sekali lagi, jangan terlena untuk mengejar waktu tanpa memperhatikan kondisi badan yang sudah letih berkendara berjam-jam, apalgi bila dibarengi dengan puasa.

Truk terguling karena mengalami kecelakaan di ruas tol Solo - Ngawi kilometer 555, Ngawi, Jawa Timur, Jumat (24/5/2019). Kecelakaan yang mengakibatkan satu orang luka-luka ini disebabkan pecah ban.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Truk terguling karena mengalami kecelakaan di ruas tol Solo - Ngawi kilometer 555, Ngawi, Jawa Timur, Jumat (24/5/2019). Kecelakaan yang mengakibatkan satu orang luka-luka ini disebabkan pecah ban.

Lakukan beberapa kali istirahat untuk menjaga kondisi badan tetap fit. Jusri menyarankan bila normalnya pengendara harus melakukan istirahat dua jam sekali atau paling lambat tiap tiga jam.

"Ambil waktu dua jam, jangan paksa untuk tetap berkendara tanpa memperhatikan kondisi tubuh. Khusus yang berpuasa, hal ini sangat penting agar tubuh bia fit mengingat situasinya berbeda dengan kondisi normal," ucap Jusri.

3. Libas Bahu Jalan

Seiring mendekati Lebaran, kondisi jalan mulai ramai dilalu pemudik. Dalam menyikapi kepadatan lalu lintas, sudah tentu pengendara harus ekstra sabar dan waspada.

Jusri menjelaskan dalam kondisi tertentu di saat macet kebanyakan pengendara akan merasa tidak sabar sehingga menyalip kendaraan lain dari bahu jalan. Hal ini tentu sangat dilarang karena bertentangan dengan regulasi lalu lintas.

Baca juga: Minim Penerangan, Waspada Berkendara Malam Hari di Tol Trans Jawa

"Bukan hanya menyalahi aturan, tapi juga membahayakan. Cukup banyak kendaraan yang mengalami kecelakaan karena menyalip dari bahu jalan, ingat bahu jalan itu peruntukannya bukan untuk menyalip tapi berhenti dalam kondisi darurat," kata Jusri.

4. Kondisi Bensin

Masalah bahan bakar juga tak kalah penting untuk diperhatikan. Meski diklaim telah terdapat banyak pom bensin sepanjang ruas Tol Trans Jawa, tapi jangan sekali-sekali mengabaikan kondisi indikator bensin yang sudah low.

Merapah Trans Jawa 4.0 bersama Toyota Rush TRD Merapah Trans Jawa 4.0 bersama Toyota Rush TRD

Baiknya selalu mengisi saat kondisi indikator sudah setengah, jangan ditunda-tunda karena dikhawatirkan tidak semua tempat peristirahatan memiliki pengisian. Dan meski saat ini sudah ada yang dilengkapi dengan pom portabel, belum tentu jenis BBM yang digunakan mobil anda sesuai.

Dari penelurusan Merapah Trans Jawa, kebanyakan pom bensin portabel Pertamina hanya meyediakan BBM Pertamax dan Pertamina Dex dalam bentuk kemasan. Sementara untuk Dexlite, Solar biasa, atau Pertalite tersedia di pom bensin reguler.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com