Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AMMDes Diklaim Potensial Menggerakkan Perekonomian

Kompas.com - 13/04/2019, 08:22 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

CISARUA, KOMPAS.com - Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) dianggap sangat potensial untuk menggerakan perekonomian masyarakat desa di Indonesia. Bahkan tidak hanya itu, efek kehadiran AMMDes juga berujung pada peningkatan industri komponen lainnya.

Presiden Direktur PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia (KMWI) Reiza Treistanto, menjelaskan, melalui AMMDes produktivitas petani dan juga industri kecil menengah (IKM) bisa semakin terdorong.

"AMMDes dijual juga beserta aplikasinya. Nah Aplikasinya ini dibuat oleh anak bangsa, mulai dari mesin pengolahan beras, pengolahan jagung, pengolahan kopi, dan masih banyak lagi. Jadi multiplier effect-nya dapat dirasakan oleh semua," ujar Reiza di Cisarua, Jawa Barat, Jumat (12/4/2019).

Baca juga: Kemenperin Bakal Siapkan AMMDes Versi Listrik

Reiza menjelaskan, produksi mobil pak tani ini melibatkan 63 perusahaan lokal, dan itu baru hanya dalam lingkup tier satu, karena masih ada tier dua, dan tiga. Dengan begitu otomatis AMMdes memberikan efek domino yang cukup luas bagi masyarakat.

AMMDes di pabrik Klaten, Jawa TengahSTANLY RAVEL AMMDes di pabrik Klaten, Jawa Tengah

Walau sampai saat ini kandungan lokalnya belum mencapai 100 persen, tapi Reiza mengatakan, nantinya saat jumlah produksi AMMDes sudah meningkat dengan banyaknya permintaan bakal ada penambahanan kandungan lokal yang akan ikut diterapkan  KMWI.

"Mesin dan gearbox masih komponen yang kita datangkan dari luar, tapi ke depan saat jumlah produksi meningkat dengan harapan sesuai terget yang ada, kita akan upayakan membuat lokal gearbox sendiri. Secara kompetensi kita mampu bikin gearbox, kalau untuk mesin sementar ini kita gunakan yang sudah digunakan juga di negara lain," ucap Reiza.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com