Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pacu Eletrifikasi, Toyota Bebaskan Royalti Teknologi Hibrida

Kompas.com - 04/04/2019, 13:02 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

Sumber Carscoops

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk memperluas dan memperbanyak populasi mobil rendah emisi, Toyota Motor Corporation (TMC) akan membebaskan royalti hak peten teknologi hybrid untuk digunakan secara umum, termasuk para kompetitor. Upaya ini dilakukan sebagai persiapan sebelum industri otomotif memasuki tahap elektrifikasi, mulai beralih ke mobil listrik berbasis baterai atau full electric car.

Pabrikan raksasa asal Jepang itu juga mengklaim akan memberikan 24.000 paten teknologi listrik berupa, tenaga hibrida, konverter, erta baterai. Tidak hanya itu, Toyota juga siap memberikan dukungan teknis berbasis biaya bagi produsen yang menggunakan motor, baterai, dan ECU Toyota juga sistem terkait lainnya di sektor powertrains.

"Berdasarkan banyaknya permintaan yang kami terima mengenai sistem elektrikfikasi kendaraan dari perusahaan yang menyadari perlunya mempopulerkan teknologi hybrid dan lainnya, kami percaya saat ini adalah waktunya untuk kerja sama," kata Executive Vice President TMC Shigeki Terashi yang dikutip Carscoops.com.

Baca juga: Toyota Dukung Insentif pada Program Kendaraan Listrik

Toyota Corolla GR Sport Hybrid Toyota Corolla GR Sport Hybrid

Sebelumnya, Toyota juga sudah menawarkan beragam paten teknologi fuel cell sejak 2015 lalu. Bahkan Toyota juga sudah membina kerja sama dengan Mazda dan Suzuki untuk pengembangan lebih lanjut soal powertrain hybrid dan full electric.

Sejak meluncurkan Prius pada 1997 yang menjadi sedan hybrid-nya, Toyota terus memproduksi massal dan memasarkannya di suluruh dunia. Hingga saat ini Toyota sendiri sudah menjual lebih dari 13 juta mobil berteknologi ramah lingkungan dengan basis hibrida.

"Jika jumlah kendaraan listrik bisa berakselerasi secara signifikan dalam 10 tahun ke depan, otomatis itu akan menjadi standar, dan kami berharap dapat berperan dalam mendukung proses pertumbuhan tersebut," ucap Terashi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau