Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Komponen Motor yang Rawan Rusak Setelah Terkena Hujan

Kompas.com - 02/04/2019, 09:42 WIB
Agung Kurniawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepeda motor akan terlihat kusam dan kotor setelah terkena siraman hujan. Meskipun banyak dampak buruk yang bisa ditimbulkan dari air hujan, tak sedikit pemilik motor yang malas mencuci setelah terkena hujan.

"Air hujan berpotensi cukup besar membuat motor menjadi rusak secara perlahan. Maka itu, sebaiknya motor yang setelah terkena hujan segera dibilas atau dicuci," ujar Joey Tumanduk, pemilik Fusion Motocare and Detailing yang berada di Beji, Depok, kepada Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: Cara Mudah Rawat Tampilan Kendaraan pada Musim Hujan

Menurut Joey, membiarkan motor tetap dalam keadaan kotor setelah terkena hujan, apalagi sampai berhari-hari, dapat membuat beberapa komponen menjadi korban. Setidaknya ada tujuh bagian yang rawan rusak jika perilaku ini kerap dilakukan para bikers, berikut ini:

Kondisi kampas rem yang sudah habis. Titik putih di samping adalah tanda kampas butuh digantiOtomania/Setyo Adi Kondisi kampas rem yang sudah habis. Titik putih di samping adalah tanda kampas butuh diganti

1. Kampas Rem
Kampas rem letaknya dekat dengan roda. Cipratan air hujan yang mengandung lumpur dan pasir bisa menumpuk di kampas rem. Jika tidak segera dibersihkan, akan muncul suara berdecit saat roda berputar. Hal ini dikarenakan kotoran yang menempel di kampas rem bergesekan dengan piringan cakram. Jika dibiarkan, piringan cakram juga bisa menjadi rusak.

2. Mesin
Kotoran seperti lumpur atau pasir yang terbawa air hujan akan menempel di bagian mesin. Situasi ini membuat mesin jadi kesulitan melepas panas secara normal. Sehingga, performa motor jadi tidak optimal. Begitu pula jika kotoran sampai menempel di kisi-kisi radiator, motor bisa saja mengalami overheat, karena asupan udara yang terhambat.

3. Suspensi
Suspensi jika sering dibiarkan kotor setelah terkena air hujan juga dapat mengeluarkan suara berdecit saat sedang bekerja. Pasalnya, air akan mengisi pada sela-sela suspensi yang punya mekanisme naik-turun. Jika sampai pelumas larut karena air hujan, bisa membuat suspensi menjadi kering, sehingga tidak berfungsi optimal.

Baca juga: Ini Bahaya Tersembunyi Berkendara di Musim Hujan

4. Karet Seal
Komponen pada motor banyak yang dilindungi karet seal, termasuk juga bagian suspensi, tromol, atau pelek. Karet seal juga rawan getas atau mengeras jika terkena air hujan terus menerus.

"Jika karet seal sudah rusak, maka komponen tersebut tidak bisa melindungi part yang dilindunginya. Contohnya, karet seal yang rusak pada bagian suspensi akan membuat oli pada sock breaker menjadi bocor dan membuat oli tersebut semakin berkurang," kata Joey.

5. Tutup Busi
Tutup busi berfungsi untuk menghilangkan kebocoran arus antar sambungan busi dan menjaga resistansi internal yang tinggi supaya bisa dihindari, sehingga performa mesin tidak akan terpengaruh. Jika tutup busi rusak dan busi terkena air, fungsi kelistrikan dan pengapian akan terhambat dan motor bisa mogok.

Rantai motor berkaratrpmsuper.com Rantai motor berkarat

6. Rantai Motor
Rantai pada motor memiliki pelumas. Pelumas ini bisa mengering jika terkena air hujan secara terus menerus. Jika dibiarkan, rantai tidak terlindung pelumas dengan baik, sehingga timbul karat. Selain itu, juga menimbulkan suara yang mengganggu saat berkendara. Karat pada rantai juga lebih sulit untuk dihilangkan.

7. Komponen Logam
Komponen logam tentu akan mudah berkarat jika terkena air hujan terus menerus. Kandungan garam dalam air hujan dapat membuat komponen logam menjadi korosi atau berkarat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com