Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pola Pikir Keselamatan Pengemudi Truk di Jalan

Kompas.com - 19/03/2019, 16:24 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Bicara mengenai keselamatan berkendara, pengemudi truk tidak ketinggalan menjadi pengguna jalan yang bersinggungan dengan unsur keselamatan. Dari data Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (APTRINDO) mengungkapkan sebagian kecelakaan di jalan melibatkan pengemudi truk.

Padahal selama ini produsen truk sudah memberikan teknologi keselamatan yang dapat mengurangi resiko kecelakaan di jalan raya. Menanggapi hal ini, Kepala Wilayah IBB Astra UD Trucks, Hendro Priyo Purnomo mengungkapkan kesadaran keselamatan kendaraan niaga bergantung dari pola pikir pengusaha maupun pengemudinya.

"Bicara mengubah pola pikir sangat sulit. Apalagi pelaku usaha ini multigenerasi, ada yang milenial, baby boomers, generasi X, semuanya berbeda. Soal teknologi di produk niaga, pengusaha muda cenderung menyambut dengan tangan terbuka. Namun tidak sedikit pengusaha juga menolak teknologi tersebut," ucap Hendro saat ditemu Selasa (19/3/2019).

Hendro mengungkapkan UD Trucks selaku APM harus mengikuti peraturan pemerintah juga arah kebijakan di dunia. Misalkan truk harus Euro III, maka wajib diikuti.

Baca juga: Segmen Truk Ringan, UD Trucks Beberkan Kelebihan Kuzer

UD Truck terus berbenah untuk menyesuaikan diri dengan tren saat ini. Termasuk regulasi pemerintah saat ini bagaimana, misal terakhir berkutat dengan peraturan Oved Dimension Over Load (ODOL).

"Soal kecelakaan dari hasi penelitian banyak mengarah pada kesalahan manusia dan perawatan yang terlewatkan. Ada dua itu saja. Misal ada sopir sudah lelah, terus menyetir. Ini karena ada tekanan di belakangnya," ucap Hendro.

UD Trucks sendiri bertekad untuk memasukkan fitur keselamatan mobil penumpang pada truk. Ini terlihat dari fitur cruise control, hingga telematik untuk manajemen armada.

"Tapi arah pengusaha logistik saat ini tetap ke arah owning cost. Mereka pola pikirnya masih ke sana, misal harga jual berapa. Tapi ada pengusaha juga yang masih muda sudah melihat total cost, itu kita terus perkenalkan," ucap Hendro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com