Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembatas Jalan Canggih Hadir di Cikidang, Sukabumi

Kompas.com - 30/12/2018, 08:36 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengguna jalan akan melihat hal yang berbeda pada rute Cikidang-Pelabuhan Ratu di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat beberapa hari ini. Sebuah bagian jalan terlihat menggunakan pembatas jalan model terbaru yang baru pertama dipasang di Provinsi Jawa Barat.

Berdasarkan akun media sosial Dishub Jabar, pembatas jalan yang diberi nama Roller Barrier tersebut ditempatkan di ruas jalan berkelok itu untuk meningkatkan keamanan pengguna jalan. Kawasan tersebut memang dikenal dengan jalan menanjak dan turunan tajam yang berbahaya bagi pengguna kendaraan yang tidak mengetahui medan.

Disebutkan, pemasangan roller barrier tersebut sudah dilakukan beberapa waktu lalu. Panjang pembatas jalan dengan teknologi terbaru ini yakni 60 meter.

Sebelumnya pada September 2018 lalu di lokasi ini terjadi kecelakaan maut yang menimpa bus pariwisata yang membawa wisatawan ke daerah Pelabuhan Ratu. Kecelakaan tersebut merenggut nyawa 21 orang meninggal dunia.

Baca juga: Pembatas Jalan Bisa Mencegah Fatalitas Kecelakaan

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dinas Perhubungan Jawa Barat (@dishubjabar) on Dec 28, 2018 at 9:31pm PST

 

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, saat itu langsung mengusulkan untuk memasang pembatas jenis baru yang dapat meningkatkan persentase keselamatan pengguna kendaraan. Teknologi tersebut adalah Roller Barrier.

Teknologi ini sebenarnya sudah dikenalkan sejak 2016 lalu dan dibuat oleh perusahaan Korea Selatan bernama ETI. Konsepnya adalah mengurangi fatalitas kecelakaan dari jenis pembatas biasa yang berupa lempengan besi.

Selama ini kendaraan akan tetap melaju melewati pembatas hingga masuk ke jurang. Atau justru pembatas jalan tersebut yang menyebabkan kematian dengan menahan daya energi tubrukan ke kendaraan.

Roller ini akan membuat tenaga tumbukan kendaraan bergerak karena energi rotasi roller tersebut. Harapannya, energi tubrukan yang searah dapat disebar dan diredam.

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Markus Shane (@uhmarkus) on Mar 3, 2017 at 9:48am PST

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau