Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Perjalanan Tol Baru Trans Jawa, Sampai Gardan Mobil Lepas

Kompas.com - 23/12/2018, 08:21 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Diresmikannya ruas tol baru yang menyambungkan wilayah Jakarta hingga ke Surabaya, membuat para pelancong musim liburan Natal dan tahun baru bersemangat bepergian. Dari data petugas kepolisian, lebih dari 45 ribu kendaraan sudah keluar dari Jakarta melalui gerbang tol Cikarang Utama, Jumat (21/12/2018) sore.

Eska Haris (30), salah satu pengemudi menceritakan pengalamannya menuju Yogyakarta melalui tol baru, Jumat pukul 03.00 WIB. Ia bersama empat rekannya menggunakan dua unit mobil Toyota Crown 1991 dan Opel Capitan tahun 60-an.

"Kemacetan hanya di wilayah Cikarang. Kita lewat jalan arteri menyusuri Pantura baru masuk di Karawang Timur. Dari situ lancar terus," ucap Eska saat dihubungi Sabtu (22/12/2018).

Untuk menuju Yogya, Eska bersama rekan-rekannya melewati ruas tol menuju Semarang. Ia melalui tol baru Pemalang-Batang-Semarang.

Masalah ditemui saat di tol Batang-Semarang tepatnya di dekat pintu keluar Weleri. Gardan mobil Opel Capitan lepas di jalan yang membuat mereka harus menepi.

Setelah menunggu beberapa saat, petugas patroli menghampiri mereka dan menanyakan apa yang dapat dibantu. Eska dan rekan-rekannya yang kerap memperbaiki sendiri kendaraannya memilih untuk meminta diantarkan ke rest area terdekat.

Baca juga: Biaya Perjalanan Melewati Tol dari Jakarta ke Surabaya

Petugas kemudian menghubungi petugas derek di tol tersebut untuk menderek mobil klasik itu ke rest area 391 A. Petugas patroli pun meninggalkan mereka begitu truk derek tiba untuk mengangkut mobil tersebut.

"Petugas bekerja dengan sigap dan profesional. Mereka menawarkan derek gratis dan dengan sabar menunggu sampai pekerjaan selesai. Total waktu perjalanan sampai Bawen sekitar 8 jam jika dihitung tanpa masalah gardan," ucap Eska.

Pengalaman melewati ruas tol baru juga dialami oleh Andi (35 tahun) yang berlibur menuju Mojokerto. Ia berangkat pada Jumat pagi untuk menghindari macet.

Andi yang pergi bersama keluarganya dengan Suzuki Ertiga, merasakan kemudahan jalur Trans Jawa untuk memotong waktu perjalanan lebih cepat.

"Lepas dari Semarang menuju ruas tol Surakarta-Sragen-Ngawi-Wilangan lancar sekali. Beruntung tidak ada masalah selama di jalan. Saya selalu isi penuh bensin meski berkurang sedikit karena saya tahu di rest area sekitar jalur baru tersebu belum banyak yang siap," ucap Andi.

Gerbang tol Batang-Semarang.KOMPAS.com/SLAMET PRIYATIN Gerbang tol Batang-Semarang.

Tips Perjalanan

Baik Eska dan Andi sama-sama membagikan pengalaman mereka dengan catatan saat melewati tol baru. Ruas tol dengan jalan yang panjang membuat pengemudi terlalu percaya diri membawa kendaraan, perhatian pada kecepatan diperlukan.

"Harus sering sadar diri membawa kendaraannya. Bisa ngebut sih tapi untuk apa. Paling cepat 100 kpj sudah bagus. Terus jalan lurus juga kerap mengantuk, ini jadi catatan untuk ada orang yang menemani selama di jalan," ucap Andi.

Eska menyarankan untuk membawa logistik yang cukup. Ia sudah memperkirakan berapa banyak minum, makanan dan cemilan untuk perjalanan menuju Yogyakarta. Termasuk bensin yang harus diisi selama perjalanan.

Baca juga: Lewati Jalur Tol Baru, Jangan Lupa Manajemen Waktu

"Ini karena tempat peristirahatan di beberapa ruas tol masih belum selesai. Termasuk yang menyediakan bensin. Beruntung selama perjalanan kemarin rest area dengan pelayanan Pertamina bergerak selalu ada," ucap Eska.

Khusus bagi pengemudi dengan mobil tua, Eska menyarankan untuk membawa peralatan perbaikan sendiri. Bagi pemilik, harus mengenal masalah-masalah yang kerap hadir di mobil tua mereka.

"Jadi harus bawa alat snediri, jangan sampai ketinggalan. Kenal masalah mobil sendiri juga penting termasuk solusinya. Untuk lampu penerangan juga harus terang bagi mobil tua, karena di tol penerangan jalan minim," ucap Eska.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com