Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Listrik 'Anak Bangsa' Sudah Lulus Uji Tipe

Kompas.com - 07/12/2018, 08:02 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bus listrik garapan PT Mobil Anak Bangsa (MAB) milik Kepala Staf Kepresidenan Jendral (Purn) Moeldoko, telah lulus uji tipe. Selanjutnya bus ini masih menjalani rangkaian uji coba sebelum masuk ke proses produksi masal.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, yang datang menghadiri peresmian stasiun pengisian daya untuk mobil listrik milik BPPT, mengatakan, bus listrik MAB sudah melalui uji tipe dan dinyatakan lulus.

"Kami sudah punya fasilitas untuk uji tipe, bus punya Pak Moeldoko itu sudah lulus," ucap Budi kepada wartawan di gedung BPPT, Rabu (5/12/2018).

Baca juga: Belum Diproduksi, Bus Listrik Anak Bangsa Sudah Dapat Pesanan

Sayangnya, Budi tidak menjelaskan secara detail menganik fasilitas uji kendaraan listrik yang diklaim telah tersedia. Begitu juga dengan jumlah kendaraan listrik yang mengajukan untuk melakukan uji tipe.

"Fasilitasnya ada di Jakarta Timur, untuk jumlah pengajuan saya tidak ingat ya. Yang pasti mobil listrik ini adalah mobil masa depan dan oleh karenanya kita harus support itu karena berkaitan dengan lingkungan," kata Budi.

Charging station milik BPPT untuk kendaraan listirik.stanly Charging station milik BPPT untuk kendaraan listirik.

Secara terpisah, Senior Researcher BPPT Ganesha Tri Chandrasa, menjelaskan, bila MAB menggunakan model colokan atau steker standar China (GB/T). Sedangkan arah standarisasi untuk steker sendiri nantinya akan lebih menggunakan standar internasional dengan basis Eropa dan Jepang.

"Kemungkinan tebesarnya itu DC dengan menggunakan CCS dan CHAdeMo. Memang belum fix, lihat Perpresnya nanti, tapi yang reliable yang dua itu," kata Tri, kepada wartawan di Puspiptek, Tangerang.

"Saya sempat berbincang dengan MAB, mereka juga ingin masuk dan minta diperhatikan. Masalahnya bus (MAB) sudah banyak, makanya kalau memang dia mau internal sendiri (bangun charging station) ya silakan, tapi mereka ingin setiap kota dan provinsi ada yang pemerintah bangun," ucap Tri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com