Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik Baterai di Morowali Gandeng Investor China dan Jepang

Kompas.com - 01/12/2018, 12:11 WIB
Stanly Ravel,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Sesaat lagi Indonesia akan membangun pabrik baterai terbesar di Morowali, Sulawesi Tenggah. Pabrik tersebut direncanan untuk mendukung energi terbarukan yang juga akan memproduksi baterai untuk mobil dan motor listrik.

Dalam proyeknya, pemerintah Indonesia tidak sendiri, ada beberapa perusahaan asing yang akan menginvestasikan dana sebesar 700 juta dollar Amerika Serikat. Nantinya kerja sama dibangun untuk memanfaatkan cadangan nikel Indonesia untuk mengantisipai lonjakan permintaan baterai kendaraan listrik.

Perusahaan-perusahan tersebut berasal GEM Co Ltd yang merupakan pembuat baterai lithium asal Cina. Mulai dari pembuat baterai lithium Contemporary Amperex Technology Ltd (CATL), dan pembuat baja stainless Tsingshan Holding Group. Proyek tersebut akan membangun pabrik peleburan nikel dengan kapasitas 50.000 ton per tahun.

Baca juga: Indonesia Bakal Punya Pabrik Baterai, Investor China

Lokasinya akan berada di Kawasan Industri Tsingshan Morowali, yang juga akan memiliki 4.000 ton kapasitasn peleburan kobalt, serta proses pegadukan berbagai bahan kimia baterai, termasuk nikel hidroksida sebanyak 50.000 ton per tahun.

"Di masa depan, struktur produk akan disesuaikan dengan permintaan pasar global dan skala produksi akan diperluas," kata GEM dalam siaran persnya yang dikutip dari Cnbc.com, pada September 2018 lalu.

Wakil Ketua DPR Agus Hermanto dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dalam Rapat Koordinasi Pengembangan Industri Kendaraan Bermotor Lisrik Nasional di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (29/11/2018).KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO Wakil Ketua DPR Agus Hermanto dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dalam Rapat Koordinasi Pengembangan Industri Kendaraan Bermotor Lisrik Nasional di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (29/11/2018).

Baca juga: Indonesia Bangun Pabrik Lithium Battery Terbesar di Morowali

Tidak hanya itu, perusahaan trading Hanwa dari Jepang, dan perusahaan dalam negeri, PT Bintangdelapan Groups, juga akan ikut serta dalam proyek pembangunan pabrik baterai yang diklaim Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, sebagai pabrik dan penyalut terbesar di dunia.

Dalam proyek tersebut, beberapa perusahaan tadi memiliki nilai investasi yang bervariasi. Untuk Tsingshan group memegang 21 persen saham, CATL sebesar 25 persen, Hanwa delapan persen, Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) 10 persen, dan terbesar adalah anak perusahaan GEM, yakni Jingmen GEM dengan nilai 36 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com