Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Ghosn, Pemerintah Perancis Ingin Renault Bertindak Cepat

Kompas.com - 21/11/2018, 08:02 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

Sumber Reuters

JAKARTA, KOMPAS.com - Penangkapan pimpinan Nissan, Carlos Ghosn, akibat skandal keuangan, di Jepang, Senin (19/11/2018), berbuntut rencana penyelidikan menyeluruh pada seluruh aliansi Renault - Nissan. Ini bisa menjadi pertanda lebih lanjut, berimbas pada keinginan Nissan untuk melepaskan diri dari aliansi global tersebut.

Dilansir dari Reuters, Nissan Chief Executive Hiroto Saikawa, mengungkapkan sebanyak 43,3 persen saham Nissan dimiliki Renault. Saikawa mengungkapkan rencana untuk mencopot Ghosn dari kursi pimpinan setelah peristiwa penangkapan tersebut bersama Direktur Nissan, Greg Kelly.

Kedua perusahaan ini sayangnya tidak berkomentar lebih lanjut terkait situasi yang menimpa orang nomor satu di aliansi tersebut.

Pejabat Perancis diberitakan telah menurunkan tenaga ahli untuk membela Ghosn yang berstatus warga negara. Ini juga membuat hubungan kedua negara, Jepang dan Perancis, yang tahun ini merayakan 160 tahun hubungan keduanya sedikit renggang.

Baca juga: Susul Nissan, Mitsubishi Juga Pecat Carlos Ghosn

Presiden Perancis Emanual Macron, mengatakan, Perancis akan berusaha tetap waspada terkait kestabilan aliansi global tersebut yang merupakan aliansi terbesar dalam hal penjualan.

Menteri Keuangan Perancis, Bruno Le Marie, secara langsung juga menekan dewan direksi Renault untuk segera menunjuk pejabat sementara. Bruno menyebut Ghosn saat ini tidak berada di posisi yang memungkinkan untuk memimpin Renault.

Dewan Direksi Renault sendiri diberitakan telah melakukan pertemuan yang menghasilkan keputusan bahwa Direktur Philippe Lagayette akan mengisi posisi pimpinan. Namun belum ada pernyataan resmi terkait hal ini dari produsen mobil asal Perancis tersebut.

Sebelumnya, setelah diberitakan ditangkan oleh penuntut umum di Tokyo, Ghosn langsung dilengserkan posisinya oleh Nissan. Orang nomor satu yang membawa Nissan keluar dari kesulitan ekonomi ini didakwa tidak melaporkan pendapatannya secara benar serta penggunaan aset kantor untuk kepentingan pribadi.

Menyusul pengumuman tersebut, Mitsubishi yang baru bergabung dengan aliansi pada 2016 lalu, juga telah mengusulkan pencopotan Ghosn dari posisinya dari puncak manajemen Mitsubishi Motor Corp.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com