Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sikap Tepat Mengemudi Saat Terjadi Bencana Alam

Kompas.com - 29/09/2018, 09:02 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bencana alam di beberapa daerah membuat kondisi di jalan raya bisa berubah drastis. Seperti kejadian di Donggala dan Palu Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018) gempa membuat kepanikan di mana-mana tidak kecuali di jalan raya.

Lalu apa yang harus dilakukan saat mengemudikan mobil kemudian ada bencana gempa? Instruktur senior Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, menjelaskan, saat terjadi bencana seperti gempa bumi adalah hal yang wajar bila panik, namun sebagai pengemudi kewaspadaan tetap tidak boleh hilang di jalan raya.

"Ketika gempa biasanya pengemudi menjadi tidak awas dengan kondisi lingkungan. Ini berbahaya sekali. Tugas mengemudi tetap menjadi yang utama jangan terganggu dengan hal lain," ucap Sony saat dihubungi Sabtu (29/9/2018).

Sony melanjutkan, ketika mengemudikan mobil dan terjadi gempa, pengemudi harus peka akan sekitarnya. Ia harus dapat membedakan goncangan gempa dan akibat jalan sebab mobil memiliki peredam kejut yang pasti membuat efek gempat tidak terasa.

Baca juga: Orang Sakit yang Memaksa Mengemudi Harusnya Dihukum

Melihat sekeliling seperti kondisi pohon, bangunan tinggi, tiang listrik dan baliho yang bergoyang bisa membantu menyadarkan bahwa sedang terjadi bencana alam. Setelah itu tetap mengemudi dengan fokus.

"Begitu tahu ada gempa, jangan panik ketika di mobil. Kurangi kecepatan kendaraan secara perlahan karena pasti ada banyak pengguna jalan lain yang mungkin bertindak gegabah di kondisi seperti itu. Jangan sampai mau injak rem, malah injak gas. Pokoknya tetap fokus," ucap Sony.

Langkah kedua adalah menyadari bahwa sebagai pengemudi bertanggung jawab untuk mengantarkan penumpang ke tempat yang aman. Lakukan langkah search (mencari), evaluate (menghitung kesempatan) dan execute (melakukan) untuk mencari tempat yang tepat untuk berhenti.

"Pengemudi harus perhatikan sekeliling, cari tempat yang jauh dari pohon, tiang atau gedung tinggi. Berhenti di pinggi jalan justru hal yang salah karena potensi bahaya bisa saja datang dari tiang listrik atau tiang baliho dan lainnya," ucap Sony.

Khusus yang tinggal dekat pesisir, seperti kondisi di Palu, ada baiknya menyadari potensi bencana tsunami setelah gempa. Tetap tidak panik mengemudi sembari mencari perlindungan ke tempat yang lebih tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com