JAKARTA, KOMPAS.com - Mengemudi merupakan aktivitas yang menuntut konsentrasi tinggi. Karena itu, idealnya pengemudi harus sehat jasmani dan rohani.
Pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menyebut terkadang ada pengendara yang memaksakan mengemudi dalam kondisi kurang fit. Menurut Jusri, pengendara seperti ini seharusnya bisa dihukum. Karena berpotensi menyebabkan kecelakaan di jalan raya.
"Kondisi sakit bisa mempengaruhi konsentrasi, dan orang yang terganggu konsentrasinya bisa dianggap melanggar," kata Jusri saat ditemui usai diskusi yang diadakan Lalintas dan United in Diversity (UID), di Jakarta pada Jumat (21/9/2018).
Jusri menyebut kondisi sakit yang acapkali disepelekan adalah saat sakit ringan, misalnya terkena flu. Padahal penderita sakit seperti ini juga mengkonsumesi obat yang tentu mempengaruhi kondisi fisiknya.
Baca juga: Pencegah Sakit Hernia yang Kerap Dialami Sopir Truk
"Karena mengkonsumsi obat biasanya akan berpegaruh ke stamina. Jadi pengendara seharusnya paham jika dia sedang sakit dan tidak memaksa mengemudi," ucap Jusri.
Indonesia dilaporkan masih menjadi salah satu negara dengan tingkat kecelakaan lalu lintas tertinggi di dunia. Pada diskusi yang diadakan Lalintas dan UID, disebutkan bahwa laporan Badan Pusat Statistik menyatakan kerugian negara pada tahun 2016 karena kecelakaan di jalan raya hampir mendekati RP 227 miliar.
Baca juga: Sopir Mengantuk, Truk Tercebur ke Kali di Jalan Lodan
Tak cuma itu, hampir setiap tahun total santunan untuk korban kecelakaan yang dikeluarkan ada di kisaran Rp 2 triliun. Relatif besarnya kerugian dan biaya yang mencapai angka triliunan ini tentu sangat disayangkan. Karena jika masyarakat tertib berlalu lintas sehingga kecelakaan minim, dana sebanyak itu seharusnya bisa digunakan untuk peningkatan kesejahteraan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.