Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/09/2018, 07:02 WIB

TOKYO, KOMPAS.com – Produsen asal Jepang Suzuki menyerah di pasar China, karena peralihan preferensi konsumen yang mulai memilih sedan dan SUV besar. Sementara Suzuki lebih dikenal dengan pembuat membuat mobil-mobil kecil, di mana berbanding terbalik dengan permintaan pasar.

Sayang, padahal Negeri Tirai Bambu itu merupakan pasar terbesar mobil di dunia. Melansir Autonews dan Bloomberg, Selasa (4/9/2018) Suzuki setuju untuk mengalihkan 50 persen sahamnya di Changan Suzuki ke Chongqing Changan Automobile Co. setelah proses hukum selesai.

Meski begitu, Changan akan terus membuat dan menjual mobil bermerek Suzuki di China, dengan berpegang pada lisensi yang diberikan prinsipal Jepang.

Sikap sama pernah diambil Suzuki ketika keluar dari pasar mobil Amerika Serikat, pada 2012 setelah tiga dekade di sana. Di China sendiri Suzuki sudah eksis selama seperempat abad.

Baca juga: Puluhan Merek Mobil Masih Impor, Suzuki Terbesar

Suzuki Alto RS TurboWorldcarfans Suzuki Alto RS Turbo

"Kurang lebih 25 tahun yang lalu, kami meluncurkan Alto di China, dan sejak itu kami melakukan upaya mengembangkan pasar China. Namun, karena pergeseran pasar ke kendaraan yang lebih besar, kami memutuskan mentransfer semua ekuitas ke Changan Automobile,” ujar Suzuki Chairman, Osamu Suzuki.

Cui Dongshu, Secretary General Asosiasi Mobil Penumpang China, pangsa pasar mobil kecil di China melorot ke angka 6,7 persen pada 2017 dari 35 persen pada 2003, di mana Suzuki ikut jatuh seiring tren tersebut.

Daya beli keluarga China yang meningkat pesat pada satu dekade terakhir, telah menggeser permintaan terhadap kendaraan yang lebih besar dan lebih luas.

Penjualan mobil Suzuki turun 27 persen tahun lalu, dan peluncuran SUV sport Vitara dan S-Cross tidak banyak membantu. Sementara merek seperti Honda dan Toyota malah masih terus berkembang di China.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com