Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Merek Baru Asal China dan Rusia Masuk Indonesia di 2019

Kompas.com - 14/08/2018, 07:42 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com – Setelah dua produsen otomotif dari China, Wuling dan DFSK (Sokon), tahun depan pasar otomotif Indonesia akan kedatangan merek baru lagi. Ini bakal menambah seru persaingan di dalam negeri.

Ini seperti disampaikan oleh Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bemotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi, pada saat seremoni penutupan pameran GIIAS 2018, Sabtu (10/8/2018).

“Terkait brand mobil baru tahun ini belum ada belum jelas. Tahun depan masih ada potensi. Saya sudah dengar,” ujar Nangoi.

Nangoi mengungkapkan, asal negara dari merek tersebut ada yang dari China dan Rusia. Namun dirinya masih belum mengetahui apakah produsen kendaraan tersebut, akan membawa investasi ke dalam negeri atau tidak.

Baca juga: Gaikindo Pede Tahun Politik Tak Ganggu Bisnis Otomotif

Wuling Conferi di GIIAS 2018KOMPAS.com / Aditya Maulana Wuling Conferi di GIIAS 2018

“Saya tidak tahu karena data-datanya tidak saya pegang. Kita harapkan ada investasi masuk. Info invetasi juga ada dari merek lainnya,” ucap Nangoi.

Menanyakan hal ini kepada pihak Kementerian Perindustrian melalui Putu Juli Ardika, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Ditjen ILMATE, dirinya menyebut belum mengetahuinya.

"Kami belum tahu, mungkin baru menjajaki ke Gaikindo, belum ke Kemenperin," ujar Putu.

Memang, Indonesia menyimpan potensi besar pasar kendaraan roda empat, lantaran rasio kepemlikan yang masih di angka 87 mobil per 1.000 orang. Padahal populasi penduduknya mencapai 260 juta.

Di wilayah ASEAN lain rasio kepemilikan mobil paling tinggi ada di Brunei, 711 mobil per 1000. Sementara Malaysia 439, Thailand 228, Singapura 145, Filipina 38, dan Vietnam 23.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com