Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Berhenti yang Benar saat Mengendarai Moge

Kompas.com - 08/08/2018, 15:36 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berkendara sepeda motor bisa jadi pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus. Salah satunya pada saat berkendara motor besar atau moge.

Pakar keselamatan berkendara Jusri Pulubuhu mengungkapkan penggunaan sepeda motor, terlebih motor berukuran besar rentan kecelakaan. Ini karena berkendara dengan moge membutuhkan fisik serta pengetahuan yang mumpuni untuk menjaga keselamtan.

"Motor itu tidak kenal stabilitas saat bergerak. Adanya kesimbangan. Motor yang satu dengan yang lain punya karakter berbeda dan pengendara yang berganti motor wajib untuk beradaptasi terlebih dulu," ucap Jusri saat dihubungi Rabu (8/8/2018).

Jusri menjelaskan, motor yang berbeda juga menimbulkan karakter yang berbeda dari pengendara. Terutama moge dimana bobot dan tenaganya cukup besar sehingga memerlukan kebijaksanaan bagi pengendaranya untuk dapat menjajal dari satu jenis motor ke motor lain.

Salah satu yang diperhatikan adalah cara berhenti yang benar dalam berkendara moge.untuk mencegah motor terjatuh atau rebah. Pertama yang perlu diperhatikan adalah perubahan kecepatan menimbulkan gaya.

Baca juga: Jangan Sampai Cedera, ini Cara Benar Berdirikan Moge saat Terjatuh

"Begitu motor bergerak dia punya gaya sentrifugal berubah. Saat berhenti gaya itu mengecil, saat bergerak beda lagi," ucap Jusri.

Perhatian pertama saat perlambatan di bawah 30 kilometer per jam jangan rem mendadak. Hindari penggunaan rem depan.

Jusri menyarankan untuk menggunakan rem belakang. Sampai perlahan motor berhenti bergerak, pandangan pengendara harus eye level atau lurus ke depan.

"Jangan ke samping, atas atau bawah. Misal memandang ke bawah akan hilang keseimbangan," ucap Jusri.

Supaya bobot tubuh tidak terdorong ke depan dari kecepatan cepat ke lambat, pertahankan bobot tubuh agar tidak terdorong ke depan. Siapkan juga mindset pengendara motor dengan bersiap menempatkan bobot tubuh di kiri.

"Jadi posisinya kaki kanan di rem kanan, jangan rem tangan, lalu kaki kiri turun duluan. Serta pastikan motornya tidak dalam posisi berbelok alias harus lurus," ucap Jusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com