Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sensasi Baru Terasa Saat Mengendarai Yamaha Lexi

Kompas.com - 31/07/2018, 11:02 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Kehadiran Yamaha Lexi makin menambah panas persaingan skutik di segmen 125 cc di Indonesia. Meski dinilai cukup tanggung soal kapasitas mesinnya, namun dilain sisi, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) cukup sukses menyajikan suasana baru dalam mengendari skutik berdesain bongsor ala NMAX.

Sebagai pendatang baru, Lexi-S memang lebih segar dari para skutik 125 cc lainnya. Apalagi dengan banderol harga Rp 22,8 juta, Yamaha sudah cukup lengkap memanjakan calon pemiliknya dengan ragam fitur modern. Mulai dengan speedometer digital, soket kelistirkan untuk mengisi daya gadget, smart key, sampai kompertemen yang lapang.
 
Untuk lebih lengkap mengenai masalah desain, Kompas.com sudah lebih dulu membahasnya. Kini giliran mengkulik performa dan sensasi berkendara dari skutik bongsor yang disebut-sebut sebagai adik NMAX.

Baca juga: Impresi Awal "Si Sexy" Yamaha Lexi

Dengan tinggi jok 785 mm, Lexi cukup nyaman bagi pengendara yang memiliki postur badan sekitar 170-180 cm, namun bagi yang di bawah itu mungkinan harus mengeluarkan effort dengan sedikit jinjit. Kesan paling signifikan ketika mulai memegang setangnya, dengan posisi yang lebar dan lebih ke atas dibandingkan matik 125cc konvensional, perbedaan sensasi berkendara sudah mulai terasa.

Tes Yamaha Lexi 125 pesain Honda Vario 125STANLY RAVEL Tes Yamaha Lexi 125 pesain Honda Vario 125

Selanjutnya masalah posisi berkendara, dalam kondisi statis ergonominya sudah terasa yang meliputi tiga aspek, mulai dari tangan, posisi duduk, sampai keleluasaan kaki yang ditopang desain dek memanjang. Seperti diketahui, Yamaha mengklaim dek Lexi mampu mengangkut satu galon air.

Giliran menjajal sensasi berkendara dan sedikit performa mesin 125 cc yang sudah ditopang teknologi Variable Valve Actuation (VVA). Saat menyalakan mesin tidak terdengar suara kasar, hal ini karena Lexi sudah mengadopsi Smart Motor Generator (SMG) yang menggantikan fungsi motor starter.

Menariknya, tenaga dari putaran bawah sangat terasa padat sehingga sedikit saja memutar grip gas, mesin sudah langsung responsif mengajak berjalan. Ditunjang dengan kanyamanan jok yang lembut dan lebar membuat sensasi saat menungganginya benar-benar tak terasa seakan membawa skutik bermesin 125 cc.

Tes ride Yamaha Lexi-SSTANLY RAVEL Tes ride Yamaha Lexi-S
Baca : Harga Yamaha Lexi Lebih Mahal dari Vario 125

Bahkan ketika menjajalnya di lintasan kosong, putaran mesinnya tidak kalah padat dengan tarikan awal. Akselerasi ketika digeber memungkinkan Lexi mudah untuk diajak menyalip kendaraan lain meski memiliki struktur bodi yang bongsor.

Ditunjang pelek 14 ici dan ban tubeless bertapak lebar membuat Lexi asik diajak untuk bermanuver tanpa ada gejala limbung, cocok dijadikan teman touring menikmati jalan berkelok. Namun memang tidak bisa dipungkiri, ketika menghadapi lalu lintas padat menyalip dan menyelinap diantara kerapatan kendaraan yang terjebak macet tak semudah menggunakan skutik bertubuh ramping.

Kesimpulan

Secara garis besar, Yamaha terbilang sukses menghadirkan suasan baru mengendarai skutik 125cc. Lexi pun cocok digunakan sebagai teman harian atau pun saat berkendara jarak jauh dengan segala fitur pemanja yang dimilikinya.

Tes ride Yamaha Lexi-SSTANLY RAVEL Tes ride Yamaha Lexi-S

Namun begitu tetap ada sisi minusnya, yakni masalah jok yang terlalu tinggi apalagi Lexi diposisikan sebagai skutik kaum hawa. Sedangkan yang kedua, dari sisi harga yang dinilai lebih mahal bila dibandikan kompetitor utamanya, yakni Vario 125 CBS ISS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com