JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Israel mengeluarkan larangan bagi turis Warga Negara Indonesia (WNI) masuk ke Israel mulai 9 Juni 2018. Kebijakan ini ternyata berimbas ke tim ekspedisi keliling dunia "Happy Go Lucky".
Baca juga: Per 9 Juni, Turis Indonesia Dilarang Masuk ke Israel
Seorang anggota tim, Hartawan "Hauwke" Setjodiningrat menuturkan ia dan rekan-rekannya tak bisa menempuh jalan darat dari Turki ke benua Afrika melalui Mesir. Sebab rute ini harus melintas wilayah Israel.
Di sisi lain, Hauwke menyebut timnya juga menemui kesulitan menyeberang langsung ke Mesir melalui jalur laut.
"Dokumen penyeberangan ke Mesir susah dan juga bea cukai di sana agak berbelit. Sebenarnya bisa saja jalan darat lewat Yordania dan Israel, tapi paspor Indonesia tidak bisa lewat," kata Hauwke kepada Kompas.com, Kamis (21/6/2018).
Atas dasar itu, tim pun mengubah rencana. Pada awalnya mereka berencana setelah menyelesaikan menjelajahi Eropa akan langsung ke Afrika.
Baca juga: Usai Jelajah Eropa, Tim Happy Go Lucky Tatap Benua Afrika
Rute yang pada mulanya akan dilalui adalah di sepanjang pantai timur Afrika dari Mesir hingga Afrika Selatan. Dari Afsel baru kemudian menyeberang laut ke Amerika Selatan.
Namun kini Hauwke menyebut timnya kemungkinan besar tidak akan langsung ke Afrika. Tapi menuju benua Amerika lebih dulu dari utara.
Baca juga: Sudan Bergejolak, Tim Keliling Dunia Happy Go Lucky Ubah Rencana
Rute yang akan dilalui melalui negara-negara Skandinavia di Eropa Utara, dilanjutkan ke Kanada, baru kemudian menyusuri benua Amerika hingga ke wilayah selatan.
"Sekarang mobil saya sudah ada di Amsterdam. Ada beberapa bagian yang perlu diperbaiki sebelum nantinya memulai kembali perjalanan," ujar Hauwke.
Baca juga: Mobil Pelat Indonesia Bikin Bingung Polisi Perancis
Hauwke belum dapat memastikan kapan akan memulai kembali perjalanan. Sebab dia harus mengurus lebih dulu perpanjangan visa Uni Eropa yang hampir habis masa berlakunya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.