Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ragam Onderdil Motor Bekas yang Kerap Dikanibal

Kompas.com - 08/05/2018, 14:28 WIB
Aris F Harvenda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

Jakarta, Kompas.com — Membeli motor bekas bisa jadi pilihan tepat ketika dana kurang mencukupi.

Kendati demikian, ada risiko yang harus diterima, apalagi saat membeli kita kurang teliti. Sebab, ada indikasi sebagian pedagang menukar komponen asli dengan komponen tiruan atau bahkan komponen rusak.

Salah satu pedagang motor bekas di kawasan Rawa Belong, Ali Muchtar, mengatakan, saat ini sudah banyak pembeli yang paham, tetapi tetap saja ada saja pedagang curang.

Tujuannya tentu saja untuk mendapatkan keuntungan lebih besar.

Ilustrasi motor bekas tipe skutikOtomania/Setyo Adi Ilustrasi motor bekas tipe skutik
”Kalau mesin lolos, biasanya komponen plastik. Misalnya sepatbor diganti KW (tiruan), yang asli dijual. Atau lampu dan batoknya diambil, diganti KW. Itu sudah biasa dan banyak. Kelihatannya lebih bagus, tapi sebenarnya bukan barang yang asli,” kata Ali.

Berikut onderdil motor bekas yang kerap diganti oleh oknum pedagang:

1. Komponen bodi. Misalnya bodi samping, belakang.

2. Lampu-lampu. Versi ”KW” sudah sangat banyak beredar. Kualitasnya jelas jauh di bawah barang asli, biasanya cepat pudar dan pecah.

3. Suspensi. Perhatikan model asli dan warna garpu depan. Bisa jadi komponen ini diganti dengan barang lama yang sudah berkali-kali diservis.

4. Kaliper rem dan pelek. Biasanya sepaket. Cukup sulit membedakan, sebaiknya tanyakan detail ke penjual.

5. Untuk versi sepeda motor karburator, bagian ini paling rawan diganti. Tes dulu sebelum membeli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com