Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Honda Sebut Ekspor Komponen Lebih Efektif

Kompas.com - 12/04/2018, 09:32 WIB
Aditya Maulana,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

Jakarta, KOMPAS.com - Salah satu rencana pemerintah menurunkan pajak sedan, yaitu untuk mendorong pasar ekspor, terutama ke negara yang punya potensi seperti Australia. Meski begitu, bagi PT Honda Prospect Motor (HPM) langkah itu tidak akan begitu efektif.

Menurut Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT HPM Jonfis Fandy, apalagi HPM tidak ada unit yang diekspor secara utuh ke negara lain.

"Bagi kita ekspor komponen lebih efektif dibanding unit secara utuh," kata Jonfis usai peresmian Galeri Honda di Senayan City, Jakarta, Selasa (10/4/2018).

Jonfis melanjutkan, negara seperti Malaysia dan Thailand memang pasar sedan, tetapi perlu diketahui juga bahwa dua negara itu sudah memproduksi sedan, sehingga tidak perlu menerima sedan dari negara lain.

Baca juga: Honda Sebut C-HR Bukan Lawan HR-V 1.8L

"Mungkin buat APM yang lain menguntungkan. Tetapi buat kami belum jelas, karena peraturannya belum jelas. Kalau sudah tau, jadi kita bisa memprediksi," kata dia.

Secara logis, kata Jonfis sebenarnya sedan itu bukan barang mewah sehingga kurang tepat dikenakan pajak barang mewah (PPnBM), dan memang pantas untuk diturunkan atau disamakan dengan pajak mobil penumpang lainnya.

"Kurang mewah apa CR-V dan mobil lainnya, tetapi pajaknya tidak semahal sedan. Sebenarnya masalah itu saja yang sejak dulu harus dibenahi," ujar Jonfis.

Perlu diketahui, HPM itu hanya melakukan ekspor komponen mulai silinder head, hingga onderdil lain yang berhubungan pada sektor jantung pacu. Total ada 12 negara yang dituju, seperti Malaysia, Thailand, Turki, Pakistan, Filipina, Taiwan, Vietnam, Meksiko, Jepang, Brazil, dan Argentina.

Baca juga: Honda Bicara Soal Rencana Penurunan Pajak Sedan di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com