Renault Kwid Masih Sulit Bersaing di Indonesia

Jakarta, KOMPAS.com - Penjualan Renault Kwid sejak pertama kali diluncurkan akhir 2016, sampai awal 2018, belum maksimal. Berdasarkan data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sepanjang 2017 hanya terjual 163 unit.

Sementara dua bulan pertama tahun ini, baru terjual 10 unit. Masing-masing bulan hanya lima unit saja. Lantas, ada apa dengan Kwid, padahal mobil kota (city car) bernuansa crossover itu sudah dijual murah, yaitu di bawah Rp 200 juta.

Menurut Ario Soerjo, Sales & Marketing Division Head Renault Indonesia hasil penjualan itu masih sesuai dengan yang telah ditargetkan.

"Permintaan Kwid di pasar sejauh ini juga masih normal saja, sesuai rencana awal," kata Ario saat dihubungi KOMPAS.com, Senin (2/4/2018).

Baca juga: Sudah Murah, Kwid Masih Kalah Saing dengan LCGC

Tahun ini, lanjut Ario belum ada rencana untuk menambah jaringan penjualan dan bengkel. "Masih sama seperti dulu, bahwa sekarang kami sudah punya 16 bengkel dan 12 diler yang tersebar di seluruh wilayah," kata Ario lagi.

Masyarakat Indonesia, sepertinya kurang begitu tertarik pada Kwid yang statusnya masih diimpor utuh dari India itu. Bahkan, jika dibandingkan dengan mobil murah (low cost green car/LCGC) yang punya banderol setara sekitar Rp 100 jutaan, masih belum bisa bersaing.