Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jajal Honda CB150 Verza, Rasa Khas Motor Pekerja Keras

Kompas.com - 27/02/2018, 09:25 WIB
Aditya Maulana,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

Jakarta, KOMPAS.com - Honda Verza 150 atau kini menjadi CB150 Verza, merupakan salah satu sepeda motor sport naked (telanjang) terlaris di Indonesia. PT Astra Honda Motor (AHM) memposisikan motor itu sebagai sport entry level yang dijual sekitar Rp 19 jutaan.

Berkat wujud dan nama baru ini, harapan AHM sebagai agen pemegang merek (APM) motor Honda di Indonesia bisa lebih baik dari sebelumnya. Misal, target ditingkatkan dari 50.000 menjadi 55.000 unit per tahun.

Tentu selain tampang, modal lain juga sudah disiapkan AHM buat menarik minat beli masyarakat. Misal, performa mesin diklaim lebih baik, hingga ditambahkan beberapa fitur, serta lain sebagainya.

Lantas, seperti apa impresi awal motor sport naked termurah Honda di Indonesia itu? Ketika sesi peluncuran beberapa waktu lalu, KOMPAS.com diberikan kesempatan buat menjajal CB150 Verza itu secara singkat di area parkir JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Fokus pengujian, karena motor ini sering menjadi "pekerja keras" , misal digunakan untuk aktivitas sehari-hari, hingga mengangkut barang, jadi ingin mengetahui bagaimana tingkat kenyamanan berkendara.

Baca juga: Generasi Terbaru Verza, Motor Sport Termurah Honda

Usai menggunakan perlengkapan lengkap, tim penguji KOMPAS.com langsung berjalan mengikuti alur yang sudah disediakan. Kesan pertama, posisi berkendara pada motor ini patut diberikan penilaian bagus, karena posisi setang yang tinggi menjadi lebih nyaman.

Begitu pula dengan tempat duduk yang lumayan nyaman, sehingga apabila berkendara jauh tidak cepat merasa pegal pada bagian pundak dan pantat.

Apalagi buat pengendara dengan tinggi badan 178 cm, sangat mudah mencari posisi nyaman dan mengendalikan motor sport telanjang ini dengan berbagai kondisi dan posisi.

Suspensi

Test Ride Honda CB150 Verzaistimewa Test Ride Honda CB150 Verza

Sebagai motor pekerja keras, rupanya AHM sudah melakukan penyesuain dengan suspensi bagian belakang yang masih menggunakan model double bukan monoshock, ditambah setingan sedikit keras sehingga mumpuni di berbagai kondisi jalan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com