Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemain Angkot di Asosiasi Karoseri Cuma Sedikit

Kompas.com - 11/01/2018, 07:22 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Pasar Angkutan Perkotaan (Angkot) tidak begitu besar di dalam negeri. Sedikit permintaan dan masa pakai yang lama bikin produksinya di dalam negeri juga tidak selalu segar.

Pihak Asosiasi Karoseri Indonesia (Askarindo), menjelaskan, kebutuhan produksi angkot tidak banyak sebab itu hanya sedikit anggotanya yang berada di bisnis itu. Sekretaris Jendral Askarindo TY Subagio mengatakan dari 200-an anggota perusahaan, sekitar 20 di antaranya sanggup memproduksi angkot.

“Mungkin sekitar 20 pemain yang bisa produksi angkot, tapi belum tentu memproduksi. Karena industri karoseri ini kan tidak spesialis, bisa macam-macam (model produksi),” ucap Subagio, saat KompasOtomotif hubungi, Rabu (10/1/2018).

Angkutan kota (Angkot) ber-AC yang menjadi pilot project dari Kementrian Perhubungan (Kemenhub) tersebut bertrayek 02 rute Pondok Gede-Terminal Bekasi yang dimiliki oleh pasangan Darisman (46) dan Rosi (47), di Bekasi, Selasa (4/7/2017).KOMPAS.COM/Anggita Muslimah Angkutan kota (Angkot) ber-AC yang menjadi pilot project dari Kementrian Perhubungan (Kemenhub) tersebut bertrayek 02 rute Pondok Gede-Terminal Bekasi yang dimiliki oleh pasangan Darisman (46) dan Rosi (47), di Bekasi, Selasa (4/7/2017).

Produksi angkot dijelaskan Subagio butuh modal lumayan besar, sementara permintaan produksi dari konsumen tidak selalu besar. Sebab itulah pelaku industri karoseri tidak ramai menjamah bisnis angkot.

Baca: Industri Karoseri Dapat Untung dari Regulasi Baru Angkot

Angkutan umum, terutama Angkot lagi jadi sorotan belakangan ini karena mulai bulan depan aturan baru standar pelayanan yang lebih berkualitas mulai diterapkan. Aturan itu tidak dianggap negatif buat industri karoseri, malah dianggap bisa memberikan dampak positif. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com