Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Plus Minus Matik Konvensional dengan CVT

Kompas.com - 04/01/2018, 15:42 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

 

Jakarta, KompasOtomotic — Mobil bertransmisi matik pada dasarnya bisa terbagi atas dua jenis, yakni transmisi otomatis kovensional dan continous variable transmission (CVT). Keduanya memiliki cara kerja yang berbeda saat menggerakkan mesin.

Baik matik konvensional maupun CVT dinilai memiliki plus minus. Mekanik bengkel R Speed, Heron, menilai matik CVT lebih enak dikendarai karena tarikan lebih terasa halus dan minim entakan saat terjadi perpindahan gigi.

Baca juga: Brio Satya CVT, Harga Dibayar Kenikmatan Berkendara

Hanya saja, Heron menyebut perawatan CVT juga lebih rumit. Karena merupakan teknologi terbaru, tidak semua mekanik umum paham akan teknologi yang satu ini. Jika mobil mengalami masalah, cukup sulit mencari bengkel yang bisa menanganinya, terkecuali bengkel resmi.

"Beda dengan matik konvensional yang sistemnya tidak terlalu rumit," kata Heron saat ditemui KompasOtomotif, Selasa (2/1/2018).

Selain itu, Heron menyebut oli yang digunakan CVT juga tidak boleh sembarangan karena harus menggunakan oli khusus. Karena itu, Heron menilai matik konvensional lebih tahan banting dibanding CVT.

"Matik jadul lebih kuat dibanding yang matik sekarang karena yang sekarang kan olinya harus pilih-pilih," ucap Heron.

Periksa kondisi oli mesin dan air radiatorGhulam Muhammad Nayazri/Otomania Periksa kondisi oli mesin dan air radiator

Secara terpisah, General Repair Service Manager Toyota Astra Motor (TAM) Iwan Abdurahman memang mengingatkan agar pemilik mobil matik CVT tidak coba-coba untuk menggunakan oli matik biasa. Menurut Iwan, penggunaan oli harus sesuai peruntukan. Sebab, masing-masing oli sudah dibuat menyesuaikan dengan karakter mesin yang akan dilumasi.

"Jadi, kekentalan dan karakter CVT harus sesuai anjuran. Bukan cuma CVT. Matik biasa juga kalau salah oli bisa problem," kata Iwan.

Baca juga: Bahayanya Campur Oli Mesin Beda Merek

Menurut Iwan, dampak buruk yang bisa timbul akibat penggunaan oli yang salah adalah tidak adanya power pada mesin. Iwan menyatakan, kalaupun dalam situasi darurat, pemilik mobil matik CVT masih bisa tidak menggunakan oli dengan merek yang sama seperti sebelumnya. Namun, spesifikasi tetap harus sama.

"Saran saya, selalu gunakan spesifikasi oli sesuai anjuran pabrikan. Apalagi, CVT yang punya karakter berbeda dengan transmisi matik biasa, apalagi manual," ucap Iwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com