Test Drive: Merasakan Sensasi Berada di Kabin Xpander

Jakarta, KompasOtomotif - Salah satu keunggulan yang digaungkan Mitsubishi pada produk MPV barunya, Xpander adalah kabin yang senyap. Tak ada cara lain untuk membuktikannya selain mencoba langsung Xpander di hiruk pikuk jalanan Ibu Kota.

Kekedapan kabin mulai terasa sejak awak redaksi menutup pintu. Suaranya cukup lembut seperti menutup pintu studio musik atau mobil kelas menengah sekelas Toyota Camry atau Honda Accord.

Bahkan saat mesin mulai dihidupkan, lambat laun suaranya pun mengecil dan terdengar sayup-sayup dari kabin. Saat jalan, desiran angin, gesekan aspal dan ban serta kebisingan area sekitar tidak begitu terdengar. Maklum masih di dalam komplek perumahan dan kecepatan masih rendah.

Ketika berinteraksi di jalan raya, kebisingan luar mulai merambat masuk kabin. Namun distorsi peredaman cukup maksimal sehingga terasa tidak terlalu bising. Jika dibandingkan dengan rival di kelasnya memang terasa bedanya, lebih senyap Xpander.

[Baca juga : MPV Sejuta Umat Mitsubishi]

Head unit

Begitu pula saat menyalakan sektor hiburan dari head unit (HU) 2 DIN yang berada di tengah dasbor. Lantunan musik cukup merdu dan terdengar jelas tanpa menyetel volume dengan level tinggi.

Selain memberikan hiburan musik, HU yang ditanam di tengah dasbor Xpander varian Ultimate ini juga punya beberapa fitur. Pengoperasiannya model layar sentuh, ada koneksi Bluetooth dengan ponsel dan juga gadget. Plus, monitor yang bisa berubah fungsi jadi "pengganti mata" area belakang saat mundur.

Pengemudi

Soal kelapangan kabin dan pernak-pernik yang ada sudah diulas sebelumnya atau bisa klik tautan di atas. Nah kali ini awak redaksi akan mengulas bagaimana interaksi pendatang baru ini.

[Baca juga : Mitsubishi Xpander Juga Menggoyang Mobil Bekas]

Sebagai pengemudi, untuk mengatur posisi berkendara yang sempurna cukup mudah ditemui. Ada pengaturan sandaran, maju mundur jok dan posisi penampang jok. Setir pun bisa diatur ketinggiannya.

Saat berkendara bagi awak redaksi yang menguji dengan tinggi 170 cm, posisi dasbor yang agak tinggi dengan kombinasi kaca yang rendah. Perpaduan tersebut terasa pas untuk sisi visibilitas.

Namun bagi sebagian kalangan, desain ini agak mempengaruhi feeling berkendara. Mobil terkesan besar dan kurang bisa memantau sekeliling dengan seksama. Hal tersebut karena desain Xpander diklaim punya "darah" SUV.

[Baca juga : Ada yang Beda di Transmisi Manual Xpander]

Kesimpulan

Plus: senyap, posisi mengemudi mantap, keyless entry, banyak tempat penyimpanan, bagasi lapang.

Minus: belum ada fitur pengunci pintu otomatis, posisi dasbor agak tinggi, pilihan warna dan material jok harus dengan perawatan khusus (apik).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.