BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Garda Oto

Jangan Main-main dengan Kata, Efeknya Itu Loh!

Kompas.com - 03/11/2017, 09:04 WIB
Josephus Primus

Penulis

Sumber kompas.com

KOMPAS.com - Nyaris seluruh waktu dalam kehidupannya, manusia memanfaatkan kata. Bahkan, tak hanya dalam perjumpaan dengan sesama, manusia juga mengelola kata dalam pertemuan dengan Yang Mahakuasa.

Dalam lingkup lebih kecil, khazanah bisnis, kata adalah bentuk strategi untuk memikat calon konsumen. Terlebih di zaman kekinian, produsen alias pemegang produk menjadikan kata sebagai senjata. Tujuannya jelas, dengan senjata itu, calon konsumen dilumpuhkan, takluk untuk membeli produk yang ditawarkan.

Mari simak penelitian yang dilakukan Chase, Gallup, dan Harris Interactive sebagaimana termaktub di laman digitalmarketer.id. Pada riset terkuak bahwa penggunaan kata berikut gambar dan warna berhubungan karib dengan fungsi pemahaman yang ada di otak manusia.

Pada otak manusia, ada sistem berpikir heuristik atau cara berpikir untuk memecahkan sebuah masalah. Pada sistem ini, manusia jarang menggunakan waktu lama untuk mengambil keputusan.

Kondisi inilah yang kemudian digunakan produsen untuk menggunakan kata misalnya “buy now”, “try it now”, hingga gampang untuk membuat calon konsumen berpikir cepat membeli produk ataupun jasanya. Asal tahu saja, kata “now”, menurut riset itu membuat orang tersugesti untuk membeli produk yang ditawarkan.

Bukan urusan main-main

Selanjutnya, mari beranjak menuju pesan yang disampaikan mendiang Steve Jobs, salah satu wirausaha sohor pendiri Apple, asal Negeri Uwak Sam.

Penataan kata, gambar, dan warna adalah estetika seni dalam pemasaran. Sasarannya, lagi-lagi untuk meluluhkan hati calon pembeli.

"Namun, usahakan agar semuanya dibuat sederhana," tutur lelaki pemilik nama komplet Steve Paul Jobs itu.

Masuk akal kemudian pemikiran Steve Jobs ini. Bukan rahasia umum bahwa membuat sesuatu yang sederhana atau simpel untuk memikat konsumen—nyatanya—jauh lebih sulit.

Memilih satu kata yang tepat memang bukan urusan main-main. Pasalnya, efek arti kata bisa menjadi kunci sukses atau tidaknya sebuah kampanye dalam perspektif bisnis.

Layanan Garda Siaga dari Asuransi AstraAsuransi Astra Layanan Garda Siaga dari Asuransi Astra

Kemudian, masih di laman tersebut, seorang pakar conversion optimization bernama Jeremy Smith mengatakan, pilihan kata yang terbukti memudahkan konsumen membuat seseorang tergerak membeli produk, apalagi bila kata itu memiliki asosiasi dengan kata jaminan atau garansi.

Lantas, dalam dunia asuransi berbasis digital, termasuk asuransi kendaraan bermotor, penggunaan kata-kata yang pas sebagaimana uraian di atas sejatinya menjadi jaminan bahwa produk asuransi yang dimaksud berhasil memikat hati calon konsumen, sama halnya dengan kampanye #MakinGampang di laman gardaoto.com.

Silakan membuktikan bahwa "gampang" memang memberikan kemudahan dan memberi jaminan, antara lain gampang pilih lokasi klaim, gampang antar jemput kendaraan, dan gampang pantau status klaim.

Untuk urusan gampang itu, kemudahan juga terasa karena pembelian asuransi bisa dilakukan di mana pun dan kapan pun. 

Baca: Digitalisasi, Wujud Kekinian Bisnis Asuransi


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com