Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara yang Disarankan untuk Mencuci Mesin Mobil

Kompas.com - 29/09/2017, 17:02 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Membersihan ruang mesin adalah hal yang tricky. Butuh kecermatan saat melakukannya, atau jika penanganannya kurang tepat, akibat fatal harus Anda tanggung. Inilah yang membuat tak semua orang berani melakukannya sendiri.

KompasOtomotif coba memberikan panduan, bagaimana mencuci mesin yang disarankan agar tidak terjadi masalah. Dalam hal ini, penjelasan perlu diberikan oleh mekanik, sehubungan dengan titik-titik mana yang aman untuk dicuci.

Baca: Ingat Lagi Guna Oli di Mesin Kendaraan

”Ada beberapa komponen yang tak boleh kena air. Kunci lain, jangan langsung mengguyur selagi mesin panas. Tunggu beberapa menit setelah mesin mati, karena khawatir ada komponen yang menciut,” ujar Herman, mekanik misterbrum.id kepada KompasOtomotif, belum lama ini.

Setelah itu, lakukan hal-hal berikut ini:

1. Perhatikan komponen ini: distributor/ delco, busi, altenator, dinamo starter, kabel-kabel busi, fuse box (tempat sekering), engine control unit (ECU), dan semua socket elektrikal. Usahakan ditutup dengan plastik dan diikat sebelum disemprot.

2. Cek juga tutup oli mesin dan tongkat pengecek oli (dipstick). Pastikan sudah terpasang dengan baik. Ini penting agar air tidak masuk ke bagian mesin dan bercampur dengan oli.

3. Siram dengan air yang tidak bertekanan tinggi untuk membasahi. Gunakan sabun khusus agar tidak merusak bagian mesin. Pakai tongkat dengan kain yang diikatkan untuk menjangkau bagian yang sulit dicapai dengan tangan.

”Kalau ragu pakai air, gunakan cairan khusus yang disemprotkan dengan sprayer. Atau pakai kuas halus. Usap bagian-bagian yang disemprot itu sampai bersih. Jangan kain yang kasar,” kata Herman.

4. Semprot atau bilas mesin yang sudah diusap dengan air dengan tekanan sedikit lebih tinggi untuk merontokkan kotoran.

5. Keringkan dengan kain serat (plas chamois), lalu semprot soket-soket kelistrikan dengan udara bertekanan tinggi untuk menghindari korsleting.

Selamat mencoba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com