Jakarta, KompasOtomotif – Produsen sepeda motor asal Jerman, BMW Motorrad, ternyata mengklarifikasi kalau pihaknya bukan melakukan “recall”, tapi sekedar kampanye service (Service Campaign) untuk 150.000 produk R1200GS , di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Ini seperti dikatakan Joe Frans, Chief Executive Officer BMW Motorrad Indonesia saat berbincang dengan KompasOtomotif, Kamis (6/7/2017). Dirinya menyebutkan ada perbadaan yang jelas antara recall dan kampanye yang dilakukannya saat ini.
“Ini bukan recall loh. Jadi ini adalah service campaign, di mana kami hanya diminta untuk memeriksa. Apakah ada potensi kebocoran suspensi atau tidak? Kalau tidak ada indikasi, maka unit tidak perlu di kami apa-apakan,” ujar Joe.
Baca juga : "Recall" BMW R 1200 GS Juga Terjadi di Indonesia
“Sementara kalau recall sendiri, itu wajib dilakukan penggantian, karena adanya cacat desain atau produksi,” tutur Joe.
Terkait waktu pelaksanaannya kapan, Joe menyebutkan, kalau sebaiknya dilakukan secepatnya. “Kami hanya info ke konsumen kalau waktunya sudah ada, kemudian bawa ke bengkel resmi, dan kami bisa bantu periksa unitnya,” kata Joe.
Kampanye ini dilakukan BMW Motorrad, lantaran adanya indikasi sedikit masalah pada suspensi bagian depan. Joe menyebutkan, gangguan tersebut lebih tepatnya tidak terjadi pada tabung, tapi cover sil di bagian atas tabung.
Memang, melansir pernyataan Aphaltandrubber, ketimbang memberlakukan recall , BMW Motorrad lebih memilih Service Campaign, karena biaya yang dikeluarkan akan lebih murah. Karena hanya memperbaiki unit yang tampak ada kerusakan saja, jika tidak ya dibiarkan saja.
Menariknya, masalah yang terjadi pada garpu depan R1200GS dan R1200GS Adventure, sudah lama menjadi pertengkaran pemilik GS. Ini bahkan mengarah pada munculnya situs BMWFatalFlaw.com, di mana mencakup foto dan kesaksian dari sekelompok pemilik GS.