Jakarta, KompasOtomotif - Dalam rangka menyambut musim mudik Lebaran 2017, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) giat melakukan pengecekan angkutan mudik dan fasilitas penunjang. Salah satu yang menjadi target adalah bus antar kota antar provinsi (AKAP) dan pariwisata di beberapa terminal keberangkatan.
Dalam pengecekan di Terminal Bus Terpadu Pulogebang, pada Sabtu (10/6/2017), BPTJ menemukan beberapa bus yang menggunakan kawat sebagai tameng di kaca depan. Melihat hal tersebut, BPTJ mengatakan bahwa semestinya temang kawat tersebut tidak dipasang karena bisa membahayakan bagi pengemudi.
Baca : "Curhat" Sepinya Peminat Bus pada Musik Mudik
Menanggapi permasalahan ini, Direktur Lalu Lintas Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Pandu Yunianto, mengatakan, fenomena tersebut ini memang kerap ada pada bus AKAP, khususnya lintas Sumatera.
"Alasanya karena lintasan mereka (sopir) itu rawan. Saat bus melintas sering dilempari batu oleh warga, karena itu sebagai bentuk pengaman mereka berinisiatif pasang kawat sebagai temang, karena memang cukup berbahaya saat sedang berkendara lalu kaca tiba-tiba pecah akibat batu," ujar Pandu saat dihubungi KompasOtomotif, Senin (12/6/2017).
Baca : Jelang Mudik, 39 Persen Bus Dinyatakan Tak Laik Jalan
"Setahu saya di daerah Batu Raja itu sering sekali warga melempari batu ke bus yang melintas, kita tidak tahu apa alasanya. Untuk masalah tameng kawat sedang dicari solusinya dengan teman-teman BPTJ, kemungkinan akan ada kordinasi dengan kepolisian daerah untuk mengatasi masalah pelemparan batu dibeberapa titik yang memang rawan," kata Pandu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.