Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menguji Performa Mesin Baru Toyota Agya

Kompas.com - 22/05/2017, 09:45 WIB

Surabaya, KompasOtomotif - Penghasil tenaga yang dimiliki Toyota Agya terbaru memang mengalami ubahan. Versi 1.0 meski masih menggunakan mesin sama namun performanya meningkat. Apalagi varian dengan volume lebih besar, 1.2L, sudah tentu lebih mantap.

[Baca : Mengulik Perbedaan Karakter "Nyawa" Baru Agya]

Untuk membuktikan performa "nyawa" baru tersebut, maka Toyota Astra Motor (TAM) menggelar media test drive akhir pekan lalu (19-20/5/2017) dengan rute Surabaya - Madura - Surabaya. Ada beberapa peserta dari media nasional dan lokal yang ikut serta. Kali ini awak redaksi ditemani 2 rekan media untuk mencoba varian 1.2L dengan transmisi matik.

Stop and go

Karakter kota Surabaya tak jauh berbeda dengan Jakarta yang sarat akan kemacetan. Akselerasi awal yang dimiliki mesin terbaru ini cukup responsif untuk melakukan stop and go. Hal ini cukup signifikan untuk menangkal pengemudi lain untuk memotong jalur.

Azwar Ferdian/Otomania Mesin New Astra Toyota Agya

Saat melintasi jalan yang agak lancar, perpindahan transmisi matiknya mulai terasa. Dibanding versi sebelumnya memang sekilas tidak ada beda. Namun ketika berinteraksi agak lama terasa sedikit perbedaan ketika perpindahan ke gigi lebih tinggi. Proses tersebut dilalui dengan cukup halus, kendati masih terasa agak kasar ketika pengemudi tiba-tiba agresif saat menekan pedal gas.

Ada perbedaan lain dalam hal berkendara dengan mesin baru ini. Saat berada di kecepatan tanggung (50 kpj - 60 kpj), tenaga terasa agak mengambang. Terlebih saat Anda sedang berkendara irit (eco drive), yang terinformasi dari indikator ECO pada panel. Kondisi mengambang tersebut bisa terasa terutama saat ingin menambah kecepatan spontan.

Ketika dikonfirmasi oleh pihak TAM, hal tersebut merupakan salah satu efek penggunaan bukaan gas model nirkabel (drive by wire). Perilaku irit pengendara terekam oleh komputer (ECU) dan setelan bukaan gas pun dibuat sedemikian rupa untuk tetap irit.

Akselerasi

Tapi ketika pedal gas ditekan spontan dan lebih dalam (kick down) maka semburan tenaga pun mulai terasa mantap. Untuk menyentuh angka 100 kpj tidak begitu lama.

TAM Otomania.com - Performa Toyota Agya makin mantap berkat ubahan mesin dengan kapasitas lebih besar.

Transmisi juga merespon cukup baik saat berakselerasi dengan perpindahan gigi yang tergolong cepat dibanding pendahulunya. Namun jika dikomparasi dengan lawan sekelas (Brio Satya), responnya masih sedikit kurang cepat.

Raungan mesin yang seolah disiksa kini tak lagi terdengar. Selain sudah menggunakan 4 silinder, peredaman ruang mesin juga lebih baik.

Suspensi

Saat melintas di Suramadu tidak terasa kecepatan sempat menyentuh 120 kpj. Bahkan infonya ada rekan media lain ada yang menyentuh 140 kpj. Nah yang menarik adalah suspensinya kini kian mantap menjejak di aspal dan minim gejala limbung. Faktor itu pula yang menyebabkan pengemudi terbuai untuk ngegas.

Stabilitas yang mantap saat berakselerasi dan manuver tersebut memang ada konsekuensinya. Ayunan suspensi terasa sedikit lebih kaku dibanding versi lama. Tapi ubahan karakter suspensi tersebut masih dalam skala wajar dan cukup nyaman dikendarai saat melintas di jalan rusak.

TAM Otomania.com - Tampilan terbaru Toyota Agya

Kesimpulan

Hal positif efek ubahan mesin adalah lebih bertenaga juga masih tergolong irit. Awak redaksi melihat penggunaan rata-rata BBM di panel meter mencapai 13,3 kpl, untuk kondisi kota yang macet dan dipakai ngebut di jalan bebas hambatan.

Respon perpindahan gigi transmisi matik masih sedikit lambat jika dibanding kompetitor. Pemahaman soal bukaan gas tipe  nirkabel juga harus diinformasi dengan baik ke pengguna. Tujuannya untuk meminimalisir kesan kurang responsif di kecepatan tengah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com