Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selalu Lakukan Ini Ketika Membeli Mobil Bekas

Kompas.com - 07/03/2017, 16:02 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Opsi beli bekas masih menjadi salah satu jalan untuk membeli mobil. Namun, untuk masuk ke ranah seken itu, kewaspadaan wajib ditingkatkan, dan paling penting, tidak gegabah dengan mencari pembanding.

Pengalaman Agung Putro, salah satu konsumen mobil bekas, bisa dijadikan pelajaran, betapa pembanding adalah hal yang wajib dilakukan. Sedikit lebih susah mencari lagi mobil sejenis di tempat lain, namun usaha yang Anda lakukan akan terbayar ketika mendapat barang sesuai dengan kriteria.

”Saya cuma berbekal naksir pada pandangan pertama, karena mengincar warna pada mobil tersebut. Tanpa pikir panjang, saya langsung memberikan uang muka. Bahkan saya tak sempat melakukan tes jalan. Hanya dinyalakan saja mesinnya,” kata Agung kepada KompasOtomotif, (7/3/2017).

Sikap gegabah ini ternyata bikin susah di kemudian hari. Setelah melakukan transaksi pada penjual (perorangan), Honda City 2004 pun dibawa pulang. Alangkah kagetnya ketika Agung mendapati mobil tak lagi balance. Ban yang sudah tak standar ternyata membawa efek negatif pada laju.

Tak hanya itu, beberapa poin minus lain mulai ketahuan, mulai dari transmisi yang meninggalkan bunyi, kelistrikan kurang normal, dan ada masalah pada sistem pendingin.

Kalau kata Teddy Rahmat, pebisnis mobil bekas dengan showroom utama Dave Car di kawasan Jatibening, Bekasi, ternyata konsumen model seperti Agung cukup banyak.

“Kalau cinta pada pandangan pertama sudah susah. Cari pembanding, minimal tiga atau empat mobil. Kalau beli dari pemilik langsung, wajib tahu sejarah kendaraan dan cara merawatnya. Kalau dari showroom, pilih diler yang sudah resmi, terdaftar, dan ada identitasnya,” kata Teddy.

Dia pun meyakini, ketika orang sudah mentok cari pembanding pada penjual perorangan, kebanyakan memasrahkan pada showroom. Teddy menjelaskan bahwa ketika mobil sudah masuk ke pedagang, minimal cat dibenahi, dipoles, sehingga tampak baru.

”Kalau membandingkan, catat plus minusnya, dan mulailah menghitung seberapa besar nilainya. Nanti akan ketahuan mana yang terbaik dari pandangan mata dan hasil uji coba,” ucap Teddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com