Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Mobil China Melesat pada 2016

Kompas.com - 13/01/2017, 12:31 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Shanghai, KompasOtomotif – Bisnis otomotif khususnya roda empat China mengalami pertumbuhan tercepat dalam tiga tahun, yang puncaknya terjadi pada 2016. Lonjakan ini diperkirakan karena efek positif dari potongan pajak pembelian (purchase tax), sehingga mendorong konsumen melakukan pembelian mobil.

Namun, para pelaku bisnis dan analis mulai pesimis dengan pencapaian tahun ini yang diperkirakan melambat, karena potongan pajak yang sedikit mulai dikurangi.

“Perlambatan pasti terjadi. Saya berharap para pembuat mobil akan menurunkan harapan mereka tahun ini," ujar Xiao Zhengsan, Sekertaris Jenderal China Automobile Dealer Association, mengutip Wall Street Journal, Jumat (13/1/2017).

Tak kurang dari 24.380.000 kendaraan terjual pada tahun 2016, atau 15 persen lebih banyak dari tahun sebelumnya. Ini merupakan kenaikan terkuat sejak 2013 lalu, ketika penjualan meningkat 16 persen pada saat itu.

Pihak asosiasi produsen mobil China memprediksi, tahun ini performa bisnis roda empat akan melambat, dengan pertumbuhan hanya sekitar 5 persen. Sementara Amerika hanya berhasil membukukan penjualan 17,55 juta kendaraan ringan di 2016, atau naik 1 persen dari 2015.

Pada bulan terakhir 2016, pasar domestik dan ekspor China mencapai 2,67 juta untuk mobil penumpang (sedan, crossover, minivan), naik 9 persen dibanding periode yang sama di 2015. Jika berkaca, pencapaian satu bulan di China, sama dengan perolehan dua tahun di Indonesia.

Wall Street Journal Penjualan mobil China.
Pembeli mobil dengan mesin 1.6L hanya membayar pajak pembelian sebesar 5 persen di tahun lalu. Sementara saat ini, mereka sudah harus membayar 7,5 persen, atau naik 2,5 persen. Meskipun masih terbilang lebih rendah dibanding angka normal, 10 persen, tapi ini bisa melemahkan rangsangan pembelian, dan menuntut produsen meningkatkan diskon mobilnya sendiri.

“Pajak pembelian yang mulai menuju normal, membuat produsen mobil dan diler akan harus lebih agresif ketika menjual mobil," ucap Huang Xiaowei, analis dari Ways Consulting Co. Xiaowei berharap harga mobil bisa turun sebanyak 6 persen tahun ini, lebih curam rata-rata penurunan tahun lalu di angka 3,7 persen.

Kompetisi Harga

Beberapa pembuat mobil, mulai berinisiatif menawarkan insentif mereka sendiri untuk menutupi kenaikan pajak pembelian. Salah satunya Mercedes-Benz yang muali bulan bulan ini mencoba mengimbangi peningkatan pajak pembelian, pada beberapa model.

“Namun, permainan diskon cukup sulit di pasar China, terutama untuk produsen asing, di mana pesaing lokal menawarkan model dengan harga yang jauh lebih murah,” ujar kata Alan Kang, analis LMC Automotive. Dirinya bahkan memproyeksi kenaikan mobil penumpang tahun ini hanya 1,8 persen.

SUV Idola

Segmen SUV masih menarik untuk pasar China di 2016, dengan lebih dari 9 juta unit terjual, naik 45 persen dari tahun sebelumnya. Penjualan Ford Motor di seluruh China naik 14 persen menjadi 1,27 juta unit, di mana permintaan kuat ada di model SUV, Edge dan Explorer.

"Di China, kami menduga tingkat pertumbuhan penjualan industri yang akan melambat dibandingkan dengan tahun-tahun terakhir karena pasar yang sudah mulai matang," ujar juru bicara Ford.

Volkswagen Group mengambil tempat teratas di antara pembuat mobil asing di China, menjual 3.980.000 mobil , naik 12 persen dari 2015. Sementara General Motors membukukan peningkatan 7 persen di China, dan menjual 3.870.000 kendaraan di 2016.

Secara keseluruhan, China juga juga berhasil menjual 336.000 mobil ramah lingkungan (listrik, hibrida plug-in, dan hibrida) di 2016, atau naik 62 persen. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com