Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semangkuk Ramen demi Keselamatan Berkendara di Jepang

Kompas.com - 29/11/2016, 14:01 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis


Tokyo, KompasOtomotif –  
Kecelakaan fatal di jalan raya Jepang yang terjadi pada pengendara lanjut usia (lansia), 75 tahun ke atas semakin meningkat dalam satu dekade, dari 7,4 persen menjadi 12,8 persen. Padahal secara keseluruhan, jumlah kecelakaan menurun dalam beberapa tahun terakhir, mengutip The Guardian, Selasa (29/11/2016).

Melawan kondisi tersebut, kepolisian Jepang di perfektur Aichi, coba membujuk para pengendara tua, dengan memberikan diskon ramen (mie kuah Jepang), bagi yang mau berhenti mengemudikan kendaraan, dengan menyerahkan surat izin mengemudi (SIM) mereka.

Bekerjasama dengan rumah makan Sugakiya, pengendara tua yang sudah menyerahkan SIM-nya, akan mendapat diskon 15 persen, dari harga satu set ramen yang mencapai 500 yen atau Rp 60.000-an. Melalui skema ini, sudah ada sekitar 12.000 pengendara tua yang sudah menyerahkan SIM.

Kampanye serupa juga dilakukan di Tokyo, namun dengan penawaran berbeda, yaitu diskon tarif bus dan taksi. Lalu ada juga di daerah lainnya, seperti potongan harga di pemandian umum dan mencukur rambut.

Langkah ini dilakukan setelah Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, menyerukan tindakan lebih, untuk mengatasi kenaikan tajam akan kecelakaan fatal di jalan. Beberapa dari mereka, disebabkan oleh pengemudi dari kelompok usia di atas 74 tahun.

Secara nasional, sudah ada sekitar 270.000 pengendara tua yang menyerahkan lisensi mengemudinnya. Namun, itu dianggap masih sebagian kecil dari seluruh pengendara tua yang masih aktif mengemudikan kendaraan.

Banyak kecelakaan yang melibatkan driver tua, karena mereka mengira pedal gas adalah rem. Kadang  kesalahan-kesalahan tersebut dapat berakibat fatal. Bulan ini, seorang wanita 83 tahun kehilangan kendali mobilnya, menewaskan dua pejalan kaki. Pada akhir Oktober, seorang pria 87 tahun mengemudikan truk dan menabrak sekelompok anak-anak saat mereka berjalan ke sekolah, membunuh seorang anak berusia enam tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com