Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMW Minta Perlakukan Istimewa buat Mobil Listrik

Kompas.com - 15/11/2016, 11:01 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Sambut era industri otomotif masa depan berteknologi tinggi dan ramah lingkungan, BMW Indonesia hadirkan diskusi betajuk “E-mobility, The Future of the Automotive Industry” dalam Indonesia Economic Forum (IEF), Senin (14/11/2016).

Selain menyatakan kesiapannya akan kedatangan era tersebut, BMW juga coba mengutarakan rekomendasinya, demi bisa memperbanyak populasi mobil zero emission (mobil listrik/E-Mobility) di Indonesia. Tentunya agar bisa tetap mengikuti perkembangan dan tidak semakin tertinggal, dari negara-negara maju.

"Jika kita memilih mengadopsi kemajuan industri otomotif ini dengan lambat, kita akan tertinggal jauh. Pertanyaan besarnya, bagaimana kita mengejar ketertinggalan tersebut nantinya?" ujar Andy Hum, BMW i Project Lead, BMW Asia di sela-sela diskusi di Jakarta, Senin (14/11/2016).

Dalam pemaparannya, Andy coba mengutarakan pendapatnya terkait kunci sukses menghadirkan mobil ini di Indonesia. Pertama yaitu pembebasan pajak bagi mobil dengan emisi nol (mobil listrik).

"Ini menjadi masalah yang cukup sensitif, tekait dengan keuangan. Namun, pajak yang tinggi untuk mobil listrik cukup menyakitkan, dan konsumen akan merasa tidak nyaman karena harga yang tinggi. Jadi demi menarik minat konsumen, nampaknya pembebasan pajak akan sangat baik," ujar Andy.

Kedua, kata Andy yaitu memberikan keistimewaan kepada mobil listrik ini. Ini tentu akan menarik minat masyarakat membeli mobil zero emission. "Seperti misalnya pembebasan aturan aturan nomor ganjil-genap yang ada di Jakarta untuk mobil listrik, hibrida atau plug-in hibrida," ujar Andy.

Kemudian, lanjut Andi, menjanjikan pemilik mobil listrik, dengan mendapatkan prioritas parkir dan menyediakan lokasi pengecasan gratis di dalam kota. Ini bisa jadi akan merangsan penjualan mobil ramah lingkungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau