KOMPAS.com – Perawatan mobil tua sering dianggap merepotkan, terutama karena onderdil yang sudah langka di pasaran. Meski begitu, ada orang yang justru bilang, mobil tua bisa mendatangkan keuntungan.
Budi Herawan, misalnya. Direktur Teknik Asuransi Purna Artanugraha ini menjadikan hobi mengoleksi mobil klasik sebagai investasi.
Lelaki yang pernah menjadi staf ahli Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tersebut pernah membeli mobil klasik seharga Rp 60 juta. Belakangan mobil itu terjual Rp 300 juta, meski memang sebelumnya juga butuh biaya perbaikan sekitar Rp 100 juta.
“Keuntungan mobil klasik menggiurkan. Barang antik atau klasik itu ada nilainya," tutur Budi Herawan, seperti dikutip Kompas.com, Minggu (25/10/2015).
Hal senada disampaikan Ronny Arifudin, Ketua Umum Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI). Menurut dia, semua biaya, tenaga, dan waktu yang dihabiskan untuk merawat serta merestorasi mobil tua akan terbayar saat terjual kembali.
“Kalau nilainya nanti tinggi, maka semua yang dikeluarkan bisa balik modal dan tidak sia-sia,” ujar Ronny, seperti dimuat Kompas.com pada Jumat (22/4/2016).
Bagi pemilik mobil tua, memastikan aset itu terawat baik sehingga nilai jualnya bisa tetap tinggi adalah yang terpenting.
Perawatan
Merawat mobil tua sebenarnya tidak sulit-sulit amat. Pertama, pastikan lebih sering mengganti oli atau pelumas. Mesin mobil tua cenderung lebih ringkih karena komponennya telah berusia dan bekerja puluhan tahun.
Oli punya peran penting bagi mesin untuk menghindari gesekan langsung antar-komponen. Selain itu, pelumas berfungsi pula mendinginkan dan membersihkan bagian mesin melalui sikulasinya.
Sekadar catatan, oli akan cepat rusak sebanding dengan makin panasnya suhu mesin mobil. Minimal, gantilah oli mobil dengan pelumas yang baru setelah mobil menempuh jarak 2.500 kilometer.
Kedua, rutin periksa kondisi kabel-kabel mobil. Kondisi kabel akan menentukan sistem kelistrikan mobil. Kerusakan pada kabel biasanya juga membuat mobil tidak berfungsi sempurna.
Lebih buruk lagi, kondisi kabel terkelupas bisa menyulut hubungan pendek arus listrik dan memicu kebakaran. Karenanya, bila menemukan kabel lecet atau berkondisi jelek, lebih baik segera ganti.
Ketiga, periksa berkala kondisi kaki-kaki mobil. Biasanya, kaki-kaki mobil dengan usia pakai puluhan tahun sudah lemah kondisinya.