Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ragam Limbah Lengan Ayun "Moge Jepang"

Kompas.com - 02/09/2016, 08:42 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Sepeda motor ingin tampak lebih gagah dan kekar, lengan ayun atau swing arm biasanya jadi salah satu komponen yang dipilih untuk diganti. Namun, memang harus disesuaikan jenis lengan ayun seperti apa yang sesuai.

Biasanya lengan ayun yang dipilih merupakan copotan dari sepeda motor lain, umumnya moge (motor gede). Dalam dunia modifikasi, hal ini cukup sering dilakukan dan sangat familiar.

Hezi Satria dari rumah modifikasi Diens Bike mengatakan, dirinya menyediakan limbah lengan ayun yang dibutuhkan para pemodifikasi. Jenis dan harganya juga beragam, tinggal disesuaikan dengan konsep dan pemesan.

“Limbah lengan ayun kami didatangkan langsung dari Jepang bukan dari Singapura seperti kebanyakan penjual. Harga disesuaikan dengan kelengkapan lengan ayun, pastinya kondisinya masih baik, 80 persen sampai 90 persen,” ujar Hezi kepada KompasOtomotif, Kamis (1/9/2016).

Hesi melanjutkan, lengan ayun yang paling banyak itu miliknya Kawasaki ZX6, ZX14, di mana harganya berkisar dari Rp 1,5 juta sampai Rp 2,5 juta, hanya lengan ayun saja (kosongan). Sementara kalau lengkap, termasuk rantai, monosok dan lainnya, berkisar Rp 4 juta sampai Rp 5 juta.

“Paling banyak Kawasaki. Kalau ingin yang lain juga ada, seperti yang spesial milik Aprilia dengan bobot enteng, bisa sampe Rp 6 juta, kemudian untuk Ducati 848 mulai dari Rp 7 juta sampai Rp 9 juta, kosongan. Semua bisa dibicarakan dan didiskusikan,” ujar Hezi.

Hezi menambahkan, pemasangan juga bisa langsung dilakukan, dan biaya jasanya disesuaikan dengan tingkat kesulitan. “Pemasangan lengkap dari depan sampai belakang bisa Rp 3 juta sampai Rp 4 juta, memakan waktu 2-3 pekan,” kata Hezi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com