Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nissan Navara "Bermain" di Tanggamus, Pesagi, dan Dempo

Kompas.com - 31/05/2016, 06:31 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

Bengkulu, KompasOtomotif - Langkah kaki pendaki gunung marathon solo Willem Sigar Tasiam (58) berakhir di Gunung Pulosari, Pandeglang, Banten, Kamis (26/5/2016) lalu. Namun, bukan berarti perjalanan berakhir.
 
Nissan Navara segera memboyong Willem Sigar menuju Tanah Sumatera melalui Pelabuhan Merak, Banten. Sekitar pukul 09.00 WIB, Tim Ekspedisi 50 Gunung 40 Hari Nissan Navara menyusuri perbukitan kelok-kelok hingga melaju di tepi Pantai Carita.
 
Pohon nyiur berganti dengan deretan kontainer-kontainer yang berlalu lalang saat Navara mulai memasuki Pelabuhan Merak. Tak perlu waktu lama, Navara dibawa berlayar oleh kapal feri pukul 11.15 WIB dan tiba dua jam kemudian di Pelabuhan Bakauheni, Lampung.
 
Hujan Lebat
 
Hujan sempat menyambut begitu tiba di awal pintu masuk Pulau Sumatera ini. Navara langsung pergi menjauh dari tepi Selat Sunda melesak masuk membelah perbukitan menuju kaki gunung perdana yang akan didaki Willem.
 
"Rajabasa kita lewati. Kita pergi ke Gunung Tanggamus," ujar Willem saat mampir di sekretariat pencinta alam setempat, Cicak Adventure.
 
Sekitar sore hari, tim merangkak maju lebih dari 150 kilometer ke kaki Gunung Tanggamus di Desa Sido Katon, Kecamatan Gisting, Kabupaten Kota Agung, Lampung. Laki-laki kelahiran Pontianak tersebut menjejak di gunung berketinggian 2.100 meter di atas permukaan laut.
 
Belum usai juga menggapai Puncak Gunung Tanggamus, Jumat kemarin, Navara melesat lagi ke kaki Gunung Pesagi di Desa Pekon Hujung, Kecamatan Belalau, Liwa Lampung Barat. Dari Kota Agung, Navara kembali menari-nari di lintasan jalan yang "aduhai".
 
Kemampuan Vehicle Dynamic Control kembali menguntungkan Navara melintasi rute yang rawan tergelincir. Pengemudi Nissan Navara, Aji Nugroho dari pantauan KompasOtomotif di Nissan X-Trail terlihat percaya diri menekan pedal gas saat tikungan-tikungan tajam.
 
120 Kpj
 
Jalan Kota Agung-Bengkunat masih monoton. Navara melintasi hujan tropis di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan hingga akhirnya bertemu pantai di Kabupaten Pesisir Barat.
 
Suara deburan ombak laut tampak beradu nyaring dengan suara deru mesin Navara. Mesin Navara bertenaga maksimal terkadang bisa mencapai 100-120 kpj saat jalanan lurus dan kosong.
 
Tim melewati Jalur Pesisir Barat sebelum nanti berbelok meninggalkan Pantai Krui menuju Pesisir Tengah. Dari jalan beraspal berkontur tanjakan dan turunan hingga bebatuan melewati perkebunan kopi, Navara lalui tanpa hambatan.
 
Willem tiba di kaki Gunung Pesagi di Desa Pekon Hujung, Kecamatan Belalau, Liwa Sumatera Barat sekitar pukul 19.00 WIB setelah menempuh perjalanan sekitar lima jam atau jarak tempuh 220 kilometer. Dari pertigaan Kenali, Navara lewat jalan berbatu di tengah perkebunan kopi.
 
Wahyu Adityo Prodjo/KompasOtomotif Navara di kaki Gunung Dempo, Kampung IV, Desa Mekar Jaya, Kecamata Pagar Alam Utara, Kota Pagar Alam, Minggu (29/5/2016).
 
Gunung Dempo
 
Tak puas tiba di Puncak Gunung Pesagi, Willem kembali meluncur ke gunung selanjutnya yakni Gunung Dempo di Pagar Alam, Sumatera Selatan. Tim melewati jalur Lintas Bukit Kemuning-Liwa menuju ke Oku Selatan hingga ke Pagar Alam.
 
Tim sempat melipir melewati jalan kabupaten di persimpangan Meo melewati Kecamatan Semende, Muara Enim yang berbukit-bukit. Hingar bingar jalan Trans Sumatra - Muara Enim hilang berganti dengan pemandangan Bukit Barisan Selatan.
 
"Ini harus main klakson. Kalau enggak bisa bahaya lewat jalur sempit belok-belok" kata pengemudi Nissan X-Trail, Eko.
 
Benar saja, KompasOtomotif serasa naik jet coaster ketika melewati jalur alternatif Semende. Beberapa kali di jalan perbukitan yang sepi dan sempit penduduk ini berpapasan dengan mobil angkutan desa.
 
Tim akhirnya berhasil tiba di Kota Pagar Alam sekitar pukul 17.50 WIB. Suhu dingin kembali menerjang ketika Navara menanjak masuk ke area perkebunan teh di kaki Gunung Dempo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com