Brussels, KompasOtomotif — Alarm yang sudah dibunyikan sejak tahun lalu tentang kemampuan sindikat penyebar teror merangkai “bom bunuh diri” menggunakan teknologi otonomos kini kembali berdering. Ancaman makin serius sebab yang bicara sekarang bukan lagi para pengamat keamanan, melainkan sudah sekelas North Atlantic Treaty Organization (NATO).
Dr Jamie Shea, Deputy Assistant Secretary General for the Emerging Security Challenges Division of NATO, memaparkan, tim riset dan pengembangan Islamic State of Irak and Syria (ISIS) yang terletak di Suriah, sudah bisa merancang mobil yang bisa bergerak sendiri menuju lokasi target.
“Bukan cuma Google yang memproduksi mobil otonomos, ISIS juga mencoba melakukan hal yang sama,” ucap Shea.
Divisi Emerging Security Challenges telah terbentuk sejak 2010. Program ini bertujuan untuk berhadapan langsung dengan ancaman non-tradisional, senjata pemusnah massal, ketahanan maya, dan keamanan energi.
Otonomos jelas menguntungkan buat ISIS. Alasan pertamanya yaitu tidak perlu lagi ada usaha perekrutan relawan yang mau menekan tombol untuk ledakan bom ketika sudah berada di dekat target.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.