Jakarta, KompasOtomotif – Sejak Honda BR-V mulai dijual pada Januari lalu, segmen Low sport utility vehicle (SUV) terguncang. Toyota Rush yang selama ini jadi nomor satu dalam penjualan, terancam kehilangan mahkotanya.
Honda Prospect Motor (HPM) memang sudah mengambil ancang-ancang sejak BR-V muncul ke publik di Gaikindo Indonesia International Auto Show pada Agustus 2015. Ketertarikan masyarakat ditampung hingga berubah jadi pemesanan unit.
Lantas semuanya “meledak” pada Januari 2016, menurut data wholesales Gaikindo, BR-V terjual 6.627 unit. Fenomena ini hampir mirip saat MPV Mobilio mulai dijual pada awal 2014 lalu. Pada Februari 2016, BR-V laku 5.575, jadi selama dua bulan sudah 12.202 unit crossover ini yang beredar di Indonesia.
Seakan sudah tahu hal ini bakal terjadi, Astra Daihatsu Motor dan Toyota Astra Motor, menyiapkan penyegaran buat Terios dan Rush. Kedua model kembar itu punya tambahan varian baru.
Terios sekarang punya Custom yang mengisi posisi tengah serta dijual hanya satu warna putih, sedangkan Rush kini punya dua pilihan TRD yang sudah dilengkapi jok baris ketiga plus sabuk pengaman sementara tipe tertingginya menggunakan suspensi TRD.
Hasil strategi itu belum terlihat sebab keduanya baru meluncur pada pertengahan Februari. Mestinya penyegaran model bisa meningkatkan kompetisi, pasalnya selama dua bulan 2016, Rush hanya terjual 2.875 unit sedangkan Terios 2.236 unit. Jika keduanya digabungkan saja masih jauh dari BR-V.
Target penjualan
Bicara target berarti membahas visibilitas sekaligus seberapa tinggi keinginan suatu model laku dijual. Saat peluncuran di Jakarta, Toyota mengatakan Rush dipatok laku 1.800 unit per bulan atau menjadi 21.600 per tahun berikut varian baru.
Besar kemungkinan Rush tidak lagi Low SUV paling laris di Indonesia mulai tahun ini. Sebab Honda menargetkan BR-V terjual sampai 39.000 unit atau 3.250 unit per bulan.