Jika kiprok rusak, jelas saja alur sistem kelistrikan tidak akan berjalan baik. Sementara pada kendaraan dengan sistem injeksi, kelistrikan punya posisi vital. Seperti salah satunya, tanpa adanya asupan listrik baik, injektor bahan bakar (yang digerakkan oleh listrik) tidak bisa bekerja maksimal, dan sepeda motor bisa mogok.
Dadang, Service Advisor Yamaha Persada Motor, mengatakan, ada beberapa situasi yang bisa dirasakan pemilik motor ketika kiprok alami kerusakan. “Jika sudah melihat tanda itu, sebaiknya periksakan kendaraan ke bengkel agar tidak semakin parah dan mogok di jalan,” ujar Dadang, Service Advisor Yamaha Persada Motor, kepada KompasOtomotif, Kamis (3/3/2016).
Pertama, kata Dadang, pada saat sepeda motor dalam kondisi langsam, dilakukan pengecekan melalui alat pocket tester digital, tegangan aki malah menurun, bukannya bertambah. Normal tegangan aki sendiri yaitu 14,15V.
Kedua, sepeda motor alami brebet ketika dikendarai. “Kiprok walau rusak, sepeda motor memang masih bisa menyala. Namun, karena suplai tegangan dari kiprok ke aki tidak sempurna, efeknya tunggangan sering mati atau brebet,” ujar Dadang.
Ketiga, akan sulit distarter. “Ini karena pasokan tegangan dari kiprok yang tidak sempurna, maka aki akan sering alami drop, dan berakibat kerusakan pada aki. Imbasnya, sepeda motor akan sulit distarter elektrik,” tutur Dadang.
Keempat, lampu sepeda motor mudah putus pada rpm tinggi. “Kondisi lampu utama akan mudah putus pada saat 3.000 rpm ke atas. Jika itu sering terjadi, ada indikasi kiprok alami kerusakan,” kata Dadang. Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.