Gresik, KompasOtomotif – Perlambatan ekonomi yang berdampak pada sektor otomotif tak langsung menerpa industri pelumas. Pembelian mobil memang menurun, tapi bukan berarti memicu orang untuk tidak ganti oli. Dua hal ini tidak bisa disamakan karena sifat konsumsinya berbeda.
Hal tersebut diungkapkan Deputy Director Customer First PT Toyota Astra Motor Widyawati Soedigdo di sela kunjungan pabrik Pertamina Lubricants di Gresik, Jumat (11/9/2015). Menurutnya, penjualan Toyota Motor Oil (TMO) Lubricants yang diproduksi Pertamina itu justru ditargetkan naik.
”Jumlah permintaan oli dihitung berdasar jumlah mobil yang bereda. Penjualan oli turun? Belum tentu. Tapi perlambatan kemungkinan terjadi, karena saat ini orang lebih sensitif soal harga. Ini menjadi tugas kami mengedukasi pentingnya merawat mobil,” ujar Widyawati.
Alasan ini membuat TAM tetap menarget tinggi penjualan TMO Lubricant, yakni menjadi 12,5 juta liter hingga akhir 2015. Tahun lalu, penjualan oli standar pabrik (genuine) Toyota itu sudah mencapai 11,3 juta liter.
TAM optimistis target tercapai, mengingat penjualan TMO Lubricant dari Januari hingga Agustus 2015 sudah mencapai lebih dari 9 juta liter.
”Penambahan penjualan akan didukung oleh produk terbaru, yakni TMO Lubricant Full Synthetic 0W-20, merupakan seri tertinggi dari jajaran oli Genuine Toyota. Hampir semua mesin canggih dan baru Toyota bisa menggunakan pelumas ini,” ujar Widyawati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.