Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/08/2015, 12:09 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif — Penghentian produksi dan keputusan menghentikan produksi Ninja 150 2-tak bukanlah hal yang mudah. PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) harus ”perang batin”, memilih terus berproduksi karena masih sangat banyak permintaan atau memaksa untuk menghentikan produksi karena regulasi.

Last minute, KMI memilih opsi kedua, saat pemerintah mulai Agustus 2015 ini mewajibkan semua produsen roda dua di Indonesia menelurkan sepeda motor yang lulus uji emisi standar Euro III. Ninja 150 2-tak pun harus tutup usia karena alasan emisi.

Kendati demikian, Michael Chandra Tanadhi, Deputy Head Sales and Promotion Department Marketing and Sales Division KMI, Senin (3/8/2015), mengatakan bahwa bukannya KMI tak bisa menaikkan lagi standar emisi Ninja 2-tak ke jenjang yang lebih tinggi, tetapi semua ini lebih karena persoalan biaya produksi.

”Dibuat emisinya lebih bersih, bisa saja. Misalnya, menambah catalityc converter, atau masih banyak penerapan teknologi lain yang membuat emisi gas buangnya rendah. Namun, konsekuensinya, cost jadi naik, enggak nutup,” kata Michael.

Super KIPS dan HSAS

Saat ini, Ninja 150 2-tak masih mengemban teknologi Super KIPS (Kawasaki Integrated Power Valve System), sistem gas buang yang memanfaatkan buka tutup katup pada putaran mesin rendah dan tinggi untuk meminimalisasi gas buang.

Teknologi ini dibantu HSAS (High Performance Secondary Air System) yang berfungsi memasukkan udara bersih ke dalam sekat-sekat saluran gas buang yang dapat membentuk campuran emisi gas CO2 serta H2O yang tidak beracun dan ramah lingkungan.

Saat putaran mesin di atas 7.000 rpm, katup Super KIPS membuka, Katup HSAS tertutup. Sementara itu, pada putaran mesin di bawah 7.000 rpm, katup HSAS dan Super KIPS bekerja sebaliknya. Ini semua untuk menghindari campuran bensin dan udara yang masuk ke ruang bakar terbuang sia-sia dalam bentuk emisi.

Namun, untuk lulus standar emisi Euro III, duet teknologi itu rupanya tak cukup. Keputusan menambah teknologi kembali berarti menambah biaya produksi, yang akhirnya menaikkan harga. Dikhawatirkan, nilai ekonomisnya menurun drastis. Oleh karena itu, KMI akhirnya memensiunkan Ninja 150 2-tak.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com