Lalu, apa saja yang wajib dipersiapkan agar mobil berfungsi maksimal menemani perjalanan panas Anda?
Mobil mencapai performa terbaik pada temperatur tertentu atau tertinggi. Jika mesin terlalu panas, pembakaran tidak efisien. Ditambah cuaca juga panas, kemungkinan mogok karena mesin overheat bisa saja terjadi.
Menghindari hal itu, mesin pendingin tak boleh sakit. Pertama periksa kondisi radiator. Bila diperlukan, kuras air radiator dan bersihkan dari material residu.
Periksa cairan pendingin (coolant) dan jaga volumenya. Cek juga aliran pendingin. Khawatir ada kebocoran. Selain coolant, pastikan juga ketinggian pelumas dan air radiator sesuai anjuran.
Kerja mesin akan terganggu jika ada kotoran dan debu masuk. Terutama jika Anda mengendarai mobil bersistem injeksi. Angin kemarau bisa menerbangkan banyak debu dan berbahaya bagi mesin.
Karenanya, menjaga filter udara tetap bersih sangat penting. Filter udara berbahan karton atau kertas bisa bersih dengan penyemprotan kompresor. Lakukanlah setiap 1.000 kilometer dan ganti filter tiap 5.000 kilometer. Jika filter berbahan busa, Anda dapat menggantinya tiap 15.000 kilometer.
Hati-hati aki
Panas terlalu tinggi di musim kemarau bisa menyebabkan kerusakan aki. Karena udara dalam kabin begitu panas, penggunaan AC dengan intensitas tinggi tak bisa dihindari. Mengaktifkan blower berarti mengambil tenaga berlebih dari aki. Hasilnya aki terlalu lelah dan bisa jadi rusak. Cek terminal dan kabel. Jika ditemukan korosi bersihkanlah.
Agar AC tetap dingin
Tak hanya aki yang lelah bekerja saat kondisi panas. AC pun demikian. Jadi, saat dingin udara yang dihasilkan AC berkurang, periksalah kondisi refrigerant atau freon beserta salurannya.
Jika habis, isilah kembali freon tersebut. Namun, jika bocor, segera perbaiki agar sirkulasi udara mobil kembali normal. Anda pun tak perlu merasa berkendara di dalam oven.
Pengecekan rutin