Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sentul Dianggap Tak Layak untuk MotoGP

Kompas.com - 05/02/2015, 15:11 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Nusa Dua, KompasOtomotif - Menciptakan lingkungan balap yang layak harus dilakukan di rumah sendiri demi mengejar prestasi internasional yang lebih membanggakan. Menurut Team Principal Honda Racing Corporation Livio Suppo, ada dua unsur yang harus dipenuhi yaitu  kompetisi dan sirkuit.

Selama ini sirkuit Sentul, di Bogor, Jawa Barat yang selalu jadi acuan, tapi menurut Suppo, lintasan sepanjang 4,12 km itu tidak lagi memenuhi standar keamanan MotoGP.

“Saya sangat senang berada di sini meski sayang bukan untuk balapan. Biasanya kami ke sini untuk ke Sentul tapi sekarang tidak layak terutama karena keamanan untuk MotoGP. Kami harap di masa depan ada sirkuit yang bisa kami pakai,” tukas Suppo kepada KompasOtomotif, di Bali, Minggu (1/2/2015).

Suppo pernah mengunjungi Sentul saat Indonesian motorcycle Grand Prix digelar pada 1996. “Saya cukup tua untuk mengingat Sentul saat kita balapan di sana. Saya bekerja untuk Benetton Honda saat itu, kami sebagai sponsor kami Tohru Ukawa di kelas 250cc. Sentul punya formasi bagus," ungkapp Suppo.

Menggelar MotoGP di Indonesia tentu impian bangsa, tapi dengan begitu butuh sirkuit baru sesuai regulasi modern. “Tentu Anda butuh bantuan pemerintah, akan sulit menggunakan uang pribadi untuk membuat sirkuit baru. Jadi, saya harap pemerintah mengerti itu. Promosi MotoGP yang datang ke sini sangat besar,” papar Suppo.

Tiru Qatar

Pria Italia yang menjabat sejak 2013 ini mengulas Qatar sebagai contoh. Dikatakan sebelumnya negara ini tidak banyak dikunjungi wisatawan tapi sekarang maju karena olahraga. Bukan hanya karena MotoGP tapi juga sepakbola. “Jadi olahraga adalah cara bagus untuk mempromosikan negara jadi saya harap pemerintah mengerti itu,” tutup Suppo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com